Macron di Hadapan Trump: Nasionalisme Adalah Pengkhianatan Patriotisme

13 November 2018 8:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di peringatan Hari Gencatan Senjata, 100 tahun setelah Perang Dunia Pertama, di Paris, Prancis. (Foto: Jacques Demarthon / Pool via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato di peringatan Hari Gencatan Senjata, 100 tahun setelah Perang Dunia Pertama, di Paris, Prancis. (Foto: Jacques Demarthon / Pool via REUTERS)
ADVERTISEMENT
Lebih dari 60 pemimpin dunia datang dan berkumpul di Paris untuk memperingati 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I pada Minggu (11/10). Dirundung mendung dan gerimis, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberikan pidato di depan Arc de Triomphe merefleksikan yang terjadi pada Perang Dunia I.
ADVERTISEMENT
Ia mengutuk bangkitnya nasionalisme akhir-akhir ini sebagai bentuk pengkhianatan terhadap patriotisme dari mereka yang telah gugur dalam perang dunia pertama.
“Patriotisme adalah lawan dari nasionalisme,” ucap Macron. “Nasionalisme adalah pengkhianatan terhadap patriotisme,” sambungnya.
Menurut Macron, Perang Dunia I adalah konflik global yang terjadi karena pemikiran nasionalisme di Eropa. Peristiwa itu menyebabkan tewasnya jutaan orang.
“Dengan mengedepankan kepentingan kita dan tidak peduli tentang bangsa lain, kita telah menghapuskan apa yang dipegang teguh sebuah negara, yang memberinya kehidupan, yang memberinya kehormatan, dan yang paling penting, yaitu nilai-nilai moral,” sebut Macron.
Macron di Peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I (Foto: Reuters/Philippe Wojazer/Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Macron di Peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I (Foto: Reuters/Philippe Wojazer/Pool)
Meskipun tidak menyebutkan Amerika Serikat dan nama Donald Trump secara langsung dalam pidatonya, pernyataan Macron tersebut dianggap menyerang Trump yang turut hadir pada saat itu.
ADVERTISEMENT
Pada Oktober 2018, di depan masyarakat Texas, AS, Trump mengaku dirinya ialah seorang nasionalis.
“Seorang globalis adalah seseorang yang menginginkan dunia untuk menjadi baik, tapi tidak terlalu peduli dengan negaranya. Kalian tahu, kita tidak bisa seperti itu,” kata Trump. “Kalian tahu siapa saya, saya seorang nasionalis. Nasionalis. Gunakan kata tersebut.”
Setelah kembali dari Paris, Trump menulis dalam Twitternya bahwa AS tidak diperlakukan dengan adil oleh negara-negara lain dalam militer dan perdagangan.
Kicauan twitternya berbunyi “Banyak uang telah dikeluarkan (oleh AS) untuk melindungi negara lain, dan kami tidak mendapatkan apa-apa selain defisit dan kerugian. Ini saatnya bagi negara-negara kaya tersebut membayar AS untuk perlindungan militernya, atau mereka harus melindungi negara mereka sendiri. Dan perdagangan harus BEBAS dan ADIL.”
ADVERTISEMENT
Trump dan Macron memang dikenal tidak akur dalam dunia politik. Trump selalu berusaha membuat AS keluar dari setiap kerjasama dan perjanjian global.
Sebelumnya, slogan kampanye Trump yang berbunyi “Make America Great Again“ dibalas oleh Macron dengan “Make the Planet Great Again”.