news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Made Oka Masagung Dicecar soal Uang 1,7 Juta Dolar AS untuk Setnov

22 Januari 2018 17:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Made Oka Masagung memberikan kesaksian (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Made Oka Masagung memberikan kesaksian (Foto: Marcia Audita/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pengusaha Made Oka Masagung mengaku lupa soal transaksi 1.799.842 dolar AS yang dia terima melalui rekening perusahaannya di Singapura. Uang itu diduga berasal PT Biomorf Mauritius, anak perusahaan PT Biomorf Lone milik Johannes Marliem di proyek e-KTP.
ADVERTISEMENT
"14 juni 2012 sebesar 1,799,842 dolar AS dari Biomorf. Rekening OCBC di Singapura dengan Rekening 201029938361. Saya sudah kasih semua data ke penyidik," ujar Oka saat bersaksi untuk Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (22/1).
Kendati demikian, dia mengaku tak tahu persis dari mana sumber uang yang masuk ke rekening perusahaannya, PT Delta Energy Pte Ltd, itu berasal. "Saya juga enggak tahu. Kaget ada uang itu di rekening saya. Sampai saat ini belum ingat. Saya minta tolong ke penyidik untuk bantu ingat," ujar dia.
Sebelum uang itu masuk, Made Oka memiliki uang sebesar 2.012 dolar AS di rekeningnya. Setelah uang itu masuk, sehari setelahnya, Made Oka langsung menarik uang sebesar 10 ribu dolar AS. Namun, penuntut umum KPK merasa heran, mengapa Made Oka langsung menarik uang tersebut. Seolah ia sudah mengetahui ada uang masuk di rekeningnya.
ADVERTISEMENT
"Kenapa saat tanggal 14 Juli sebelum uang dari Biomorf masuk, pada tanggal 15 saudara ambil 10 ribu dolar AS? Logikanya, kalau saya punya tabungan dua ribu, enggak mungkin saya ambil lima ribu?" ujar jaksa Abdul Basir.
"Saya lupa pak, saya enggak tahu waktu itu yang kirim siapa," kata Made Oka.
Namun, Oka mengaku membagikan uang tersebut ke sejumlah pihak, yaitu ke perusahaannya, PT OEM Investment sebesar 400 ribu ribu dolar AS, pengusaha Muda Ikhsan Harahap 314 ribu dolar AS, ke anaknya, Endra Maharja sebesar 15 ribu dolar AS, dan kepentingan investasi sebesar 1 juta dolar AS.
Kendati demikian, di persidangan, Oka kembali lupa mengapa pernah mengirimkan uang ke sejumlah rekening tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain dari Biomorf, dari catatan rekening disebutkan, Oka pernah menerima transfer uang dari perusahaan money changer bernama PT Mekarindo Sentosa Abadi sebesar 1,4 juta dolar AS. Adapun, uang tersebut dia terima selama tiga kali, yaitu 400 ribu dolar AS dan 500 ribu dolar AS dua kali.
"Saya lupa," ujar Oka.
"Bapak, terima uang 1,8 juta dolar AS, ini uang e-KTP Pak, kontraktor e-KTP pak, kok bapak ambil?" cecar Jaksa.
"Saya enggak tahu. Makanya saya kasih semua rekening saya kepada penyidik semua, saya juga bingung," ujar Oka.
Dalam persidangan beberapa waktu lalu, pengusaha money changer PT Mekarindo, Neni, mengaku pernah menerima sejumlah uang dari perusahaan bernama Biomorf Mauritius. Hal itu baru ia ketahui belakangan, setelah dikonfirmasi oleh penyidik KPK.
ADVERTISEMENT
Neni mengaku uang tersebut merupakan uang dari money changer PT Raja Valuta, untuk diteruskan ke rekening OEM investment --milik Oka.
"Seingat saya satu juta dolar AS. Saya ingat Raja Valuta. Raja Valuta beli dolar sama saya, saya transfer dari bank ke rekening mereka," ujar Neni saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, pekan lalu.
Adapun, transfer tersebut dilakukan secara dua tahap, dengan total uang sebesar 1,4 juta dolar AS. Sebagai pengusaha Money Changer, Neni tidak memiliki kepentingan untuk bertanya lebih lanjut terkait maksud pengiriman uang tersebut.
Dalam surat dakwaan disebutkan, pemberian jatah e-KTP ke Setya Novanto dari Dirut PT Biomorf Mauritius, Johanes Marliem, disamarkan dengan cara mengirimkan invoice (surat tagihan) ke dua perusahaan.
ADVERTISEMENT
PT Biomorf Mauritius (anak PT Biomorf Lone, penyedia software e-KTP) mengirimkan invoice pembayaran software ke PT Quadra Solutions (perusahaan peserta tender E-KTP) secara dua tahap, dengan total pembayaran 7 juta dolar AS. Sehingga, transaksi uang seolah-olah adalah untuk pengeluaran perusahaan, bukan untuk Setya Novanto.
Uang tersebut lantas dikirim dan disebar ke rekening perusahaan Made Oka Masagung di Singapura, yaitu Delta Energy PTE Ltd dan OEM Investment Capital. Selain itu, uang juga dikirim melalui Irvanto sebesar 2,6 juta dolar AS.