Mahasiswa salat berjamaah di depan Gedung Sate,

Mahasiswa dan Pelajar Demo di Gedung Sate, Kutuk Penangkapan Aktivis

27 September 2019 19:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana massa mahasiswa dan aparat kepolisian di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana massa mahasiswa dan aparat kepolisian di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelajar dan mahasiswa dari berbagai wilayah di Kota Bandung melakukan aksi di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (27/9). Dalam demo kali ini, massa juga mengkritik tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepada wartawan serta penangkapan aktivis Ananda Badudu dan Dandhy Laksono.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat mengutuk represif aparat terutama kepada wartawan sekalian, ada Dandhy Laksono dan ada kemarin kawan yang juga menjadi salah satu inisiator pendanaan secara independen Ananda Badudu ditangkap dengan alasan yang tidak jelas," kata juru bicara aksi, Hidayah Qolbi.
Hidayah menuturkan, alasan penangkapan Ananda dan Dandhy tidak jelas. Menurut dia, aparat telah mengkriminalisasi aktivis dan mengancam demokrasi di Indonesia.
"Ini sudah ada kriminalisasi bahkan di lapangan, bahkan juga ini mengancam demokrasi," tutur dia.
Mahasiswa salat berjamaah di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
"Karena negara kita sudah mencoba untuk menangkap wartawan-wartawan yang ingin mengeluarkan kebenaran di negara ini," tambah Hidayah.
Sementara itu, mahasiswa dari Fakultas Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba) Devan Hafizh mengaku turut berduka cita atas tewasnya dua mahasiswa yang menjadi korban demo di Kendari.
Mahasiswa salat berjamaah di depan Gedung Sate, Bandung, Jumat (27/9). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Devan meminta agar Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya tidak menggunakan kekerasan ketika menanggapi demo mahasiswa. Dia menyebut, mahasiswa dan polisi sama-sama berkepentingan untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa.
ADVERTISEMENT
"Turut berduka cita dan jangan lagi (bertindak represif). Saya minta ke Pak Tito jangan lakukan kekerasan sama mahasiswa kita enggak pegang apa-apa dan sama-sama baik, kan niatnya demi bangsa," kata dia.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten