Demo Mahasiswa di Gedung DPR RI

Mahasiswa Ditantang Turun ke Jalan Kritisi UU KPK dan RUU KUHP

20 September 2019 14:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo Mahasiswa di Gedung DPR RI. Foto: Efira Tamara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Demo Mahasiswa di Gedung DPR RI. Foto: Efira Tamara/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah mahasiswa dari UI, ITB, Trisakti, dan kampus-kampus lainnya melakukan aksi protes terhadap pengesahan UU KPK dan pembahasan RUU KUHP. Protes ini dilakukan di gedung DPR pada Kamis (19/9) siang hingga malam.
ADVERTISEMENT
Aktivis hukum dan HAM Hariz Azhar menanggapi aksi turun jalan para mahasiswa tersebut. Menurutnya, sudah saatnya mahasiswa untuk beraksi.
"Saya pikir gini, mahasiswa, anak muda memang sudah waktunya. Alarm-nya sudah banget-banget nih bunyi. Jadi memang sudah waktunya buat mereka," kata Hariz Azhar usai menghadiri pemakaman tokoh HAM HS Dillon di TMP Kalibata, Jaksel, Jumat (20/9).
Dalam hal ini, Haris menilai bahwa DPR telah melakukan kesalahan dalam menetapkan revisi-revisi yang dapat merugikan rakyat.
"DPR menurut saya itu kayak jadi manifestasi kengawuran masyarakat politik di Indonesia. Bukan masyarakat sipil ya, masyarakat politik," imbuh Hariz.
"Jadi komunitas politisi yang terinstitusionalisasi, menurut saya, mereka udah ngawur sengawur-ngawurnya, mengkhianati kerja legislasi," ujarnya.
Tak cuma RKHUP dan UU KPK, Azhar menilai ada beberapa revisi lainnya yang perlu disorot. Hal ini karena revisi itu mengundang kerugian bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Undang-Undang Sumber Daya Alam, Undang-Undang Pertanahan, Ketenagakerjaan, itu kan semua paket perundang-undangan yang akan menjadikan Indonesia jadi semacam surga bagi para perampok, para pengumpul kapital," sebutnya.
Pendiri kantor hukum dan HAM Lokataru tersebut juga memuji aksi mahasiswa yang berakhir pada Kamis malam itu. Dia senang karena mahasiswa sudah berani mengambil langkah bagi negara.
"Situasi ini kan sebetulnya yang harusnya sudah ter-signal dan saya bersyukur banget bahwa mahasiswa sudah keluar, sudah membaca ini, sudah mengekspresikan. Saya harus menyambut baik situasi itu," ujar Haris.
"Jadi jangan lagi kita lihat ada mahasiswa yang justru sibuk diterima KSP (Kantor Staf Presiden), ya kan, sibuk diterima karyawan KSP lagi, dibohong-bohongi, senang hanya dikasih audiensi, terus senang," ungkap Haris tanpa menyebut kelompok mahasiswa mana.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten