Mahasiswa UGM Tewas Dibacok, Polisi Periksa CCTV Sekitar TKP

Ilustrasi celurit (Foto: Thinkstock)

Polresta Yogyakarta terus mendalami kasus pembacokan yang berujung tewasnya mahasiswa UGM, Dwi Ramadhani Herlangga (26) saat melakukan Sahur on the Road di perempatan Mirota, Yogyakarta. Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Masih kita lidik (pelaku) belum teridentifikasi. Kita sedang berusaha keras untuk mengusut kasus ini. Mohon waktunya," jelas Armaini saat dihubungi kumparan, Jumat (8/6).

Armaini turut memberikan penjelasan tentang informasi yang beredar bahwa pelaku tertangkap kawasan Kulonprogo. Menurutnya informasi tersebut hoaks.

"Info media sosial ketangkap di Kulonprogo itu kasus lain. Jadi di Kulonprogo ada kasus lain yang mana mungkin mirip-mirip juga," tegasnya.

Mahasiswa UGM Tewas Dibacok (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)

Kepolisian masih mengumpulkan sejumlah barang bukti, termasuk memeriksa rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian.

"Kasus pembacokan ini kita sekarang sedang mengumpulkan barang bukti. Apa pun yang jadi alat bukti coba kita kumpulkan termasuk CCTV," tegasnya.

Dirinya menegaskan akan bekerja keras membongkar kasus ini, serta tidak akan membiarkan kasus serupa terjadi dan meresahkan masyarakat.

"Kami juga mengimbau bagi-bagi makan sahur bisa diganti bagi-bagi takjil. Kita mengimbau lebih baik di malam-malam terakhir di bulan Ramadan bisa maksimal memanfaatkan untuk meraih malam lailatul qadar dan beriktikaf, menghindari (keluar) sampai larut malam," pungkasnya.

Dwi tewas usai menjadi korban bacok di perempatan Mirota, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Kamis (7/6). Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 WIB usai korban membagi santap sahur bersama rekannya di sekitar lokasi.