Mahathir Mohamad akan Negosiasikan Ulang Proyek Jalur Sutra China

10 Mei 2018 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahathir Mohamad menangkan pemilu Malaysia. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohamad menangkan pemilu Malaysia. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
ADVERTISEMENT
Usai kemenangannya pada pemilu Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan akan menegosiasikan ulang proyek Jalur Sutra Maritim China. Sebelumnya Mahathir telah banyak mengkritik ekspansi bisnis China ke Malaysia yang disebutnya tidak menguntungkan negaranya.
ADVERTISEMENT
Berbicara pada Kamis (10/5), pemimpin koalisi Pakatan Harapan (PH) ini mengatakan akan mengubah beberapa kesepakatan antara China dan Malaysia ketika dipimpin Perdana Menteri Najib Razak, salah satunya soal proyek ambisius Jalur Sutra Matirim China atau Belt and Road Initiative (BRI).
Menurut Mahathir, dia mendukung BRI namun negaranya berhak menegosiasikan ulang beberapa kesepakatan dengan pemerintah Beijing. Salah satunya, kata pria 92 tahun ini, soal penempatan kapal perang China di perairan Malaysia.
"Kami tidak ada masalah dengan itu (BRI), kecuali tentu saja kami tidak ingin melihat terlalu banyak kapal perang di wilayah ini. Karena kapal perang akan menarik kapal perang lainnya," kata Mahathir, dikutip Reuters.
Mahathir Mohamad menangkan pemilu Malaysia. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
zoom-in-whitePerbesar
Mahathir Mohamad menangkan pemilu Malaysia. (Foto: REUTERS/Lai Seng Sin)
Malaysia disebut sebagai salah satu negara yang mendapatkan investasi terbesar dari proyek BRI yang bertujuan untuk konektivitas perdagangan dari Asia hingga Afrika. Dana sebesar IDR 34,2 miliar diperuntukkan China untuk membangun infrastruktur BRI di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Namun Najib dikritik atas komitmen dengan China ini karena dianggap "menjual" Malaysia.
Mahathir sejak kampanye pemilu kerap mengkritik investasi China di Malaysia. Dalam sebuah wawancara April lalu, Mahathir menghendaki perubahan gaya investasi China di negaranya yang menurut dia tidak menguntungkan.
Menurut Mahathir, investasi China tidak mempekerjakan warga lokal dan tidak berbagi teknologi dengan Malaysia.