Mahfud MD Ajak Masyarakat Tidak Golput di Pemilu 2019

13 Februari 2019 6:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan ketua MK, Mahfud MD imbau tidak ada yang golput di Pemilu 2019. Foto: Feny Selly/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Mantan ketua MK, Mahfud MD imbau tidak ada yang golput di Pemilu 2019. Foto: Feny Selly/Antara
ADVERTISEMENT
Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada 17 April 2019 nanti menjadi penentu nasib Indonesia dalam lima tahun kedepan. Untuk itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. Mahfud MD pun mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilih mereka dan tidak golput di Pesta Demokrasi lima tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Yang punya hak pilih gunakan hak pilihnya. Jangan disia-siakan. Karena hak pilih itu adalah hadiah yang eksklusif dari institusi yang dimiliki warga negara dan diberikan hak menyatakan pilihannya untuk menentukan pemimpin dan wakil-wakilnya untuk kebijakan negara," kata Mahfud MD usai mengisi acara sarasehan kebangsaan di Mataram, NTT, Selasa (12/2).
Menurut Mahfud MD, pemilu itu filosofinya mencari pemimpin rakyat untuk ditaati bersama. Oleh karena itu, Mahfud berpesan kepada masyarakat untuk memilih sebebas-bebasnya sesuai dengan aspirasi masing-masing namun jangan sampai memecah belah sesama.
"Jangan bertengkar. Karena begitu pemimpin dan wakil-wakil rakyat terpilih maka pemimpin itu akan menjadi pemimpin dari seluruh rakyat dan wakil-wakil rakyat yang ada di daerah atau dapil masing-masing," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Anggota Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga meminta masyarakat tidak mengedepankan politik identitas dalam Pemilu 2019 mendatang. Misalnya, hanya karena perbedaan suku, ras atau agama.
"Kita milih berdasarkan agama itu boleh-boleh saja tetapi jangan sampai karena itu menjadi pemicu konflik. Begitu selesai ya bersatu lagi," tutur Mahfud MD.
Meski begitu, Mahfud MD mengaku tidak begitu khawatir dengan potensi golput pada Pemilu 2019 nanti. Sebab Mahfud sempat mendapat kabar soal hasil survei yang menyebutkan jumlah golput menurun.
"Dari yang saya dengar potensi golput itu turun. Dulu sekitar 20 persen lebih sekarang jadi 14 persen. Tapi berapa pun jumlah golput itu supaya dihindari lah. Gunakan hak pilih sebaik-baiknya," katanya.
Download aplikasi kumparan di App Store atau di Play Store untuk mendapatkan berita terkini dan terlengkap.
ADVERTISEMENT