news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mahfud MD Sampaikan Nasihat Agar PSI Dewasa dalam Berpikir

6 April 2018 22:12 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PSI Silaturahmi dengan Mahfud MD (Foto:  Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PSI Silaturahmi dengan Mahfud MD (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai sorotan kalangan luas jelang Pemilu 2019, bukan saja karena partai baru yang menjanjikan ide-ide segar khas anak muda, namun juga karena komentar para pengurusnya atas beberapa isu yang mengemuka.
ADVERTISEMENT
Sebut saja dua tokoh paling vokal yaitu Ketua DPP Tsamara Amany dan Sekjen Raja Juli Antoni. Mereka lantang berargumentasi dengan tokoh-tokoh politik yang lebih senior sekalipun.
Mantan Ketua MK Mahfud MD tampaknya 'terusik' dengan manuver para politisi muda yang juga sedang mengejar kekuasaan dalam Pemilu 2019 itu. Mahfud merespons sebuah kicauan yang memintanya memberikan nasihat kepada kader PSI.
"Prof, tolong dong dinasehati dan beri masukan pada kader politik muda yang tergabung di PSI agar dalam berpolitik itu yang dibutuhkan adalah kedewasaan dalam berpikir," tulis akun bernama Alvin, Jumat (6/4).
Tweet itu direspons Mahfud.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni menerima terbuka nasihat yang disampaikan pakar hukum tata negara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Nasihat Pak Mahfud benar. Saya sangat setuju, makanya kami perlu Pak Mahfud dan tokoh senior berintegritas lainnya untuk terus mengingatkan PSI. Well noted, Pak Mahfud. Terima kasih," ucap Toni kepada kumparan (kumparan.com).
Soal 'kedewasaan berpikir' dalam cuitan tersebut, Toni mengatakan kader PSI akan terus mawas diri untuk berpikir, berbicara, dan bertindak dewasa. "Kami terus belajar," ucap Toni.
"Kelas-kelas politik untuk meningkatkan kapasitas terus kami lakukan. Besok misalkan akan ada kelas untuk calon anggota legislatif PSI," pungkasnya.
PSI Umumkan Kandidat Cawapres Jokowi (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
PSI Umumkan Kandidat Cawapres Jokowi (Foto: Nabila Fatiara/kumparan)
Sebelumnya, sosok di PSI yang menuai perhatian adalah Tsamara Amany, yang protes atas cuitan Waketum Gerindra Fadli Zon yang menyebut Indonesia butuh pemimpin seperti Vladimir Putin yang tidak planga-plongo.
Bagi Tsamara, Putin adalah sosok yang otoriter, mengekang kebebasan pers, dan membiarkan korupsi. Pernyataan itu, dikritik media Rusia berbahasa Indonesia, RBTH, yang menolak anggapan itu.
ADVERTISEMENT
Tsamara merepons dan menyebut RBTH adalah media sarana kampanye Rusia di dunia Internasional. Sehingga sangat wajar RBTH membela citra pemimpin Rusia, Vladimir Putin. Padahal, komentar Tsamara ditujukan untuk warga Indonesia bukann Rusia.
"Ketika saya mengkritik Putin, bukan berarti saya kemudian anti terhadap rakyat Rusia yang memiliki peradaban luar biasa. Ini sama saja ketika kita mengkritik Donald Trump dan cara-caranya memenangkan pemilu dengan menggunakan politik identitas, bukan berarti saya membenci rakyat Amerika Serikat," ucap Tsamara.