Mahfud Sindir Said Aqil: Setnov Diberi Kartu NU, Saya yang NU Tidak

15 Agustus 2018 8:07 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto Mahfud MD (Foto: twitter/@mohmahfudmd)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Mahfud MD (Foto: twitter/@mohmahfudmd)
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyoroti pernyataan Ketum PBNU Said Aqil Siradj yang menyebut dirinya bukan NU. Padahal, sejak kecil Mahfud lahir dan besar di lingkungan NU.
ADVERTISEMENT
Mahfud membandingkan sikap Said Aqil kepadanya dengan mantan Ketua DPR Setya Novanto yang kini dipenjara karena kasus korupsi e-KTP. Setnov yang notabene bukan warga NU justru diberi kartu keanggotaan NU.
"Saya heran dengan Pak Aqil Siradj itu. Mahfud itu bukan kader NU katanya, tapi begitu ketemu Setya Novanto dikasih Kartu NU. Enggak daftar pun dikasih, sedangkan saya yang sudah sejak kecil (warga NU) tidak (diakui)," ujar Mahfud Selasa (14/8). kumparan telah mendapat persetujuan dari Mahfud MD untuk mengutip pernyataannya di acara Indonesia Lawyers Club.
Ketua Umum PBNU Said Aqil (Foto: ANTARA/Agung Radjasa)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBNU Said Aqil (Foto: ANTARA/Agung Radjasa)
Mahfud menyebut, dirinya pernah bertemu dengan Said Aqil sebelum penentuan capres-cawapres. Dalam pembicaraan itu, Mahfud dan Said Aqil menelisik calon-calon yang muncul untuk menjadi cawapres.
"Waktu saya ketemu Pak Aqil Siradj terakhir itu dia nyebut lah beberapa nama ini calon-calonnya sekian. Ditunjuk ini korupsi, korupsi semua. Hanya saya dan Pak mahfud yang tidak korupsi, katanya," tutur Mahfud.
ADVERTISEMENT
"Lah saya memang punya data, calon-calon ini, ini korupsinya ini, ini korupsinya ini, samalah datanya semualah itu semua yang disebut-sebut itu korupsi, ini tanggal sekian ini proses sekian, saya sudah tahu," imbuh dia.
Mahfud rupanya bukan orang pertama yang tiba-tiba disebut bukan NU hanya karena berbeda pendapat atau berseberangan dengan Said Aqil. Mahfud mencontohkan, mantan Wakil Kepala BIN As'ad Said Ali juga pernah disebut bukan NU saat perebutan Ketum PBNU.
"Malah Pak As'ad bilang begini lho ke saya, Pak Mahfud saya sendiri dituduh bukan NU ketika dia mau calon ketua, saya sendiri dituduh bukan NU jangankan Pak Mahfud karena saya orang BIN, bukan NU," ungkap dia.
"Pak As'ad cerita ke saya. Ini Pak As'ad kalau dengar pasti ingat. Jadi kalau ada kontestasi politik orang yang tidak disukai itu disebut di situ bukan NU oleh para politisi yang sedikit. Oleh sebab itu menurut saya, NU harus besar, NU ini milik umat," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Mahfud menegaskan, dirinya tetap menghormati keputusan Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Dia juga terus berusaha tabayun dengan semua kondisi yang ada saat ini.
"Saya dengan kiai Ma'ruf takdim. Enggak apa saya hanya cerita ini yang semua ada sumbernya. Tapi ini bergurau aja, saya tenang, ha, ha, ha. Saya tabayun," ucap dia.
Lalu bagaimana pendapatmu terhadap pengakuan Mahfud itu? Yuk komen di tautan berikut