Majelis Etik Minta Senior Golkar Patuhi DPP yang Dukung Jokowi di 2019

31 Agustus 2018 18:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Munaslub Partai Golkar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Munaslub Partai Golkar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Etik Partai Golkar Muhammad Hatta angkat bicara soal pernyataan Fadel Muhammad yang menyebutkan dukungan sejumlah senior Golkar ke Prabowo-Sandi akan memuncak pada November. Kedua senior Golkar itu adalah Fadel dan Aburizal Bakrie.
ADVERTISEMENT
Hatta meminta Fadel untuk tidak memberikan contoh yang buruk dan menyimpang dari sikap partai.
“Jadi gentleman dong. Jadi kalau soal kenal baik, saya juga kenal baik dengan Pak Prabowo dan Pak Sandi. Jadi jangan sampai kenal baik ini membuat kita menyimpang dari kebijakan partai,” kata Hatta saat dihubungi kumparan, Jumat (31/8).
Oleh karena itu, Hatta meminta agar Fadel dan Ical--sapaan Bakrie--untuk berinstropeksi diri dan tak membuat kader Golkar bingung.
“Saya mengimbau senior-senior partai seperti Pak Fadel dan Pak Ical agar introspeksi bahwa dia dibesarkan oleh Partai Golkar dan saat ini masih ada di struktur partai,” tambahnya.
Saat ini, lanjut Hatta, Fadel memang sudah tidak lagi berada di dalam struktur Partai Golkar karena maju sebagai caleg DPD. Namun, dia meminta Fadel untuk tidak melupakan hal-hal apa saja yang ia dapat saat masih di Golkar.
Munaslub Partai Golkar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Munaslub Partai Golkar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
“Tapi saya minta Pak Fadel jangan melupakan nikmat-nikmat yang sudah didapat selama ini dari keberadaannya di Golkar. Nikmat itu bisa nikmat rezeki, nikmat kedudukan, nikmat dikenal publik,” tegas Hatta.
ADVERTISEMENT
Hatta juga meminta Ical yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Golkar untuk mematuhi apa yang sudah diputuskan partai. Menurutnya, jika Ical benar-benar mendukung Prabowo-Sandi, maka dia akan diberikan teguran.
“Sekarang kan Pak Ical ada di struktur. Nah jika yang ada di struktur ini tidak sejalan dengan DPP, maka akan terkena sanksi. Paling enggak nanti ditegur mengingatkan,” ucapnya.
“Jadi kalau masuk struktur ya tidak boleh (membelot). Struktur harus ikut kebijakan partai. Kan ini bersama-sama kita putuskan, masa tiba-tiba ada yang belok secara resmi. Ya tinggal milih saja, masih mau berada di dalam (struktur Golkar) atau bagaimana,” tutup Hatta.