Majelis Syuro PBB Rekomendasikan Dukung Prabowo-Sandi

17 Januari 2019 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Syuro PBB, MS Kaban. (Foto: Twitter/@hmskaban)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Syuro PBB, MS Kaban. (Foto: Twitter/@hmskaban)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra telah menjadi pengacara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Bahkan Yusril ikut serta dalam persiapan debat Jokowi dan Ma’ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Terkait sikap Yusril, Ketua Majelis Syuro Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban mengatakan, berdasarkan hasil keputusan Majelis Syuro PBB terdapat 3 rekomendasi yang harus dijalankan partai. Salah satunya tetap mendukung Capres no 02 Prabowo-Sandi.
“Pilihan hanya 1 atau 2, maka majelis merekomendasikan mengikuti Ijtima Ulama ke-2 dalam hal ini pasangan Prabowo-Sandi,” kata Kaban di DPP PBB, Jalan Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra setelah simulasi debat pertama. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Yusril Ihza Mahendra setelah simulasi debat pertama. (Foto: Ricky Febrian/kumparan)
Kaban tetap mengormati keputusan Yusril Ihza Mahendra. Meski begitu, ia berharap agar Yusril tidak melepaskan status kuasa hukumnya dalam menangani pembubaran HTI dan kasus Rizieq Shihab.
“Majelis sangat menghormati ketum sebagai konsultan hukum di paslon no 1. Kita hormati itu, kita berharap ketum melakukan pembelaan baik ke HTI dan Rizieq,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Apabila kader PBB tidak mengindahkan keputusan majelis syuro, Kaban tidak terlalu mempermasalahkannya. Ia mengklaim PBB membebaskan kadernya memilih dalam Pilpres 2019 nanti.
Kaban mengatakan, hasil keputusan majelis syuro PBB tersebut rencananya akan disosialisasikan dalam Rakernas PBB pada 28 Januari. Diharapkan seluruh pengurus daerah mengikuti keputusan majelis syuro tersebut.
“Tugas majelis syuro mengawal partai agar berada di ideologi partai. Dan saya pikir begini, PBB ini kan rasional, dia selalu menghormati semua perbedaan, di dalam PBB perbedaan itu biasa,” pungkasnya.