news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Malaysia Berharap Indonesia Tidak Berhenti Kirim Pembantu Rumah Tangga

18 Februari 2018 15:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Zahid Hamidi wakil PM Malaysia (Foto: Wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Zahid Hamidi wakil PM Malaysia (Foto: Wikimedia commons)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Malaysia berharap Indonesia tidak berhenti mengirim pekerja domestik ke negara mereka. Harapan Malaysia ini disampaikan usai kasus pembunuhan TKW Adelina Sau oleh majikannya di Pekan pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, penghentian pengiriman pekerja atau moratorium akan merugikan kedua negara. Hamidi yang juga menjabat Menteri Dalam Negeri ini mengatakan akan menemui Menteri Ketenagakerjaan Indonesia Hamid Dhakiri untuk mencari solusi permasalahan ini.
"Kami menyampaikan keprihatinan jika laporan media Indonesia soal rencana menghentikan pengiriman pembantu rumah ke negara ini karena kasus yang sangat jarang benar-benar akan dilakukan," kata Hamidi.
Rencana moratorium disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana, pada Kamis lalu (15/2). Rusdi mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan moratorium pengiriman tenaga kerja domestik ke Malaysia.
Adelina tidur di teras bersama anjing (Foto: Steven Sim/Por Cheng Han)
zoom-in-whitePerbesar
Adelina tidur di teras bersama anjing (Foto: Steven Sim/Por Cheng Han)
Rusdi juga terkejut dengan pembunuhan Adelina. Perempuan asal NTT itu ditemukan lemah tak berdaya karena tidur di luar teras rumah majikannya dengan seekor anjing. Adelina meninggal dunia sehari setelah dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Tiga majikan Adelina telah ditangkap polisi dan akan diadili atas dugaan pembunuhan. Menurut Hamidi, Malaysia tidak akan melindungi majikan yang berlaku kejam terhadap pekerjanya.
"Kasus ini akan diadili dan pengadilan akan digelar di Malaysia. Indonesia harus yakin bahwa negara kami berbeda dengan negara lain jika kasus ini terjadi," kata Hamidi.
Hamidi melanjutkan, Malaysia adalah negara dengan tingkat kekerasan terhadap pembantu rumah tangga terendah dibanding negara lain. Dia menambahkan, kementeriannya akan meninjau kembali peraturan dan undang-undang soal tenaga kerja domestik di Malaysia.
"Artinya, kami peduli pada kesejahteraan pembantu rumah dari Indonesia," kata Hamidi.