Mandiri Sekuritas Genjot Pertumbuhan Anak Usahanya

12 November 2017 12:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Mandiri Sekuritas, Silvano Rumantir. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Mandiri Sekuritas tengah berupaya mendongkrak pertumbuhan anak usahanya, Mandiri Securities Pte Ltd (Mandiri Securities Singapore). Langkah ini sebagai salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan pendapatannya.
ADVERTISEMENT
Mandiri Securities Singapore Ltd beroperasi pada Maret 2017 setelah mendapatkan izin dari lisensi Jasa Pasar Modal (Capital Markets Services) dari Monetary Authority of Singapore (MAS).
Menurut Direktur Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto, selama ini anak usaha yang berada di Singapura ini baru berkontribusi sebanyak 15% untuk pendapatan perusahaan.
"Sekarang itu masih sekitar 15%. Ke depan akan kita genjot 25%," kata Heru dalam acara Media Gathering Mandiri Sekuritas di Malang, Jawa Timur, Minggu (12/11).
Nantinya, kata Heru, anak usahanya yang berada di Singapura ini akan menjadi backbone untuk Mandiri Sekuritas. Lantaran, fee di anak usahanya tersebut cukup besar.
"Jadi biayanya udah jalan, revenue-nya baru mulai. Kalau kita lihat Singapura laporan keuangan masih negatif. Walaupun untuk 2 bulan terakhir (mtd) sudah untung, tapi dari Maret ke sini masih negatif. Tahun depan itu akan jadi backbone kita karena fee-nya masih besar di sana," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Heru mengatakan sejak pertama diresmikan Mandiri Securities Singapore telah menangani sebanyak 4 transaksi. Saat ini Mandiri Securities juga telah mendapatkan mandat untuk menerbitkan global sukuk.
"Kita di Singapura sudah dapat mandat juga kan, yang sudah ditunjuk itu global sukuk, kita sebagai join underwriter. Angkanya belum tahu berapa," tandasnya.
Adapun pada kuartal III 2017, PT Mandiri Sekuritas mencatatkan penurunan kinerja. Di mana perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 58,58 miliar atau turun hingga 41,06% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 99,39 miliar.