Mantan Menteri Israel Mengaku Mata-mata Iran

9 Januari 2019 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gonen Segev (ketiga dari kanan), mantan menteri Israel yang dituduh mata-mata Iran.  (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
zoom-in-whitePerbesar
Gonen Segev (ketiga dari kanan), mantan menteri Israel yang dituduh mata-mata Iran. (Foto: REUTERS/Ronen Zvulun)
ADVERTISEMENT
Seorang mantan menteri kabinet Israel mengakui dirinya pernah menjadi mata-mata untuk Iran. Bekas menteri ini memang dikenal bermasalah dan pernah ditangkap karena kasus narkoba.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Rabu (9/1), pengakuan ini disampaikan Gonen Segev, mantan menteri energi Israel dari 1995 hingga 1996, demi keringanan hukuman.
Badan keamanan dalam negeri Israel Shin Bet mengatakan Segev direkrut menjadi mata-mata Iran ketika tinggal di Nigeria pada 2012. Penyidik mengatakan, Segev kontak dengan kedutaan Iran di Nigeria dan mengunjungi Iran dua kali untuk berkoordinasi.
Menurut Shin Bet, Segev menerima sistem komunikasi terenskripsi dari intel Iran dan dengan alat itu dia memasok informasi berkaitan dengan sektor energi dan situs-situs keamanan di Israel kepada Teheran. Segev juga memberikan data-data pejabat, politisi, dan aparat keamanan Israel.
Dia ditangkap pada Mei lalu ketika mengunjungi Guinea Equatorial dan diekstradisi ke Israel. Atas kejahatannya, Segev terancam hukuman penjara hingga 11 tahun.
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Segev berurusan dengan aparat. Sebelumnya pada 2004, dia dipenjara karena mencoba menyelundupkan ekstasi ke Israel. Pada 2007, dia meninggalkan Israel setelah bebas dari penjara.
Tidak ada komentar dari Iran terkait kasus ini. Namun Israel dan Iran memang negara yang bermusuhan. Iran menuding Israel berada di berbagai aksi sabotase dan pembunuhan ilmuwan pada program nuklir mereka.