Manuver Cak Imin yang Ingin Dipinang Jadi Cawapres Jokowi

13 April 2018 5:48 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PKB Resmikan Posko JOIN (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PKB Resmikan Posko JOIN (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan hasratnya untuk menjadi cawapres Joko Widodo. Hal itu ditunjukkan dengan pembentukan posko Jokowi-Muhaimin (JOIN). Padahal, hingga saat ini, partai besutan Abdurrahman Wahid itu belum mendeklarasikan dukungannya kepaa Jokowi.
ADVERTISEMENT
Posko JOIN diresmikan Cak Imin pada Selasa (10/4) yang lalu. Dalam sambutannya, Cak Imin menyampaikan terima kasih atas kerja keras relawan JOIN yang dikomandani oleh Usman Sadikin itu di berbagai daerah di Indonesia.
“Terima kasih, bangga dan surprise buat saya kepada sahabat saya Usman Sadikin yang telah menyiapkan posko ini, bukan hanya kantor tapi juga jejaring di daerah-daerah telah mulai bergerak,” ujar Cak Imin.
Tidak hanya meresmikan, Cak Imin juga memberikan pernyataan tegas bahwa ia siap mendampingi Jokowi sebagai cawapres di Pilpres 2019 mendatang.
“Saya nyatakan PKB pada Pilpres 2019 mendatang akan mengusung pasangan Pak Jokowi dan Muhaimin Iskandar yang oleh sahabat Ancu (sapaan akrab Usman Sadikin) disebut pasangan JOIN,” kata Cak Imin.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Wakil Sekjen PKB Daniel Johan mengatakan, PKB sudah diberi pesan oleh para ulama agar tak buru-buru mendeklarasikan dukungannya untuk Jokowi.
"Selama ini kita, Cak Imin, keliling, maupun para kader keliling, (ulama) memberikan masukan jangan deklarasi dulu meskipun secara hati ya kita sudah dan sekarang kita masih koalisi bersama Pak Jokowi," kata Daniel, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (13/4).
Cak Imin dan Hasto di DPP PKB (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin dan Hasto di DPP PKB (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Meski demikian, persoalan PKB yang terkesan menarik ulur dukungannya untuk Jokowi bukan hanya soal waktu. PKB mensyaratkan, mau menjadi partai pendukung jika Cak Imin yang menjadi cawapresnya.
"Kalau kader keras Cak Imin harus wapres. Tetapi kan itu belum keputusan. Keputusan kan tetap di muspimnas nanti. Tetapi ganjelannya adalah para kiai punya intuisi menitipkan pesan, bahkan ada yang pakai surat secara resmi bahwa jangan deklarasi sebelum bulan Juni," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Cak Imin mengatakan, yang diusung PKB pada Pilpres 2019 adalah Jokowi-Cak Imin. Meski demikian, Cak Imin tak mau menyebut bahwa dukungan PKB kepada Jokowi capres itu merupakan syarat agar ia dipilih menjadi cawapres.
“Bukan syarat. Memang itu yang diusung PKB. Bukan syarat ya,” tegasnya.
Dengan penuh keyakinan, Cak Imin optimistis, Jokowi akan menggandengnya sebagai cawapres. “Kita yakin bersedia,” singkat Cak Imin.
Keinginan Cak Imin yang ingin menjadi cawapres Jokowi itu juga ditanggapi oleh sejumlah partai pendukung Jokowi. Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto misalnya, ia mengatakan, sebelum mendeklarasikan diri sebagai cawapres, Cak Imin harus menegaskan bahwa PKB adalah partai pendukung Jokowi.
"Itu kan tentu kami menilai dari parpol pendukung beliau. Dukungan harus dalam bentuk keputusan organisasi. Tentu yang kami tunggu keputusan organisasi dari masing-masing parpol," kata Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Sementara soal Posko relawan bentukan Cak Imin yang bernama JOIN, Airlangga tak ingin berkomentar banyak. Menurutnya, pembentukan posko itu bukan wujud sikap PKB sebagai parpol.
"Kan ada perbedaan antara partai politik dan ormas. Jadi kita kan yang namanya aturan di pemilu kan yang mendukung calon presiden adalah parpol," ucap Airlangga.
Tanggapan berbeda muncul dari PPP. Sekjen PPP Arsul Sani menjelaskan, kehebohan Cak Imin yang terlalu ngebet menjadi cawapres Jokowi itu dianggap hanya kericuhan kecil di kalangan parpol koalisi Jokowi.
Joko Widodo di dalam kereta Stasiun Bandara (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo di dalam kereta Stasiun Bandara (Foto: Yudhistira Amsal/kumparan)
"Kalau pun ada riak atau gelombang kecil itu, terkait dengan keinginan PKB mengusung ketua umumnya sebagai cawapres. Cuma itu saja gelombangnya di internal koalisi," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (12/4).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Arsul Sani juga tak mempermasalahkan hasrat Cak Imin yang ingin jadi cawapres Jokowi. Menurutnya, hal itu tak akan mempengaruhi dukungan dari parpol koalisi.
Hanya saja, Arsul justru mempertanyakan komitmen PKB jika nantinya Jokowi tak memilih Ketum PKB itu untuk dijadikan cawapres.
"Enggak tahu kalau di PKB-nya sendiri apakah riak itu akan berubah jadi arus yang berbalik dari yang mendukung Pak Jokowi jadi tidak mendukung Jokowi? Itu harus ditanyakan tentu kepada teman-teman PKB," jelasnya.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) justru memberi sinyal positif terhadap pernyataan Cak Imin yang ingin dipinang Jokowi menjadi cawapres. Menurutnya, koar-koar Cak Imin sebagai cawapres Jokowi adalah bentuk keseriusan Wakil Ketua MPR itu.
Jokowi dan Muhaimin Iskandar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan,  Biro Pers Setpres.)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Muhaimin Iskandar (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan, Biro Pers Setpres.)
"Saya melihat Cak Imin memperlihatkan keseriusan dan dia tahu bagaimana menggiring agar orang memilih dia. Cawapres lain juga melakukan hal yang sama tapi caranya lain, tapi itu kan sah-sah saja," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Gerilya politik Cak Imin yang ingin direstui agar menjadi cawapres Jokowi tak hanya terhenti di pembentukan posko relawan dan menemui banyak ulama. Tak tanggung-tanggung, mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu juga meminta restu kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hal itu terlihat dalam unggahan Instagram pribadinya, @cakiminnow. Ia tampak memakai kemeja lengan panjang putih dan celana coklat panjang. Dengan senyum semringah ia berfoto bersama orang nomor dua di Indonesia tersebut.
Dalam caption-nya dia menuliskan 'Silaturahmi dengan Pak JK Wapres RI Semoga berkah dan sehat selalu Amiiin'.
Wasekjen PKB Dita Indah Sari membenarkan bahwa kedatangan pimpinannya tersebut untuk bersilaturahmi. Ia menyebut dalam pertemuan itu Cak Imin juga melepas rindu kepada JK.
ADVERTISEMENT
"Apalagi beliau wapresnya pak Jokowi. Istilahnya, calon wapres ketemu wapres," imbuhnya.