Manuver Johan Budi: Dari Kuningan ke Istana, Kini Menatap Senayan

17 Juli 2018 14:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johan Budi jenguk Novel di RS Mitra Keluarga (Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Johan Budi jenguk Novel di RS Mitra Keluarga (Foto: Anggi Dwiky Dermawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Johan Budi Sapto Prabowo atau lebih dikenal sebagai Johan Budi kembali membuat kejutan. Dahulu dia meninggalkan KPK dan memilih menjadi juru bicara atau Jubir Presiden Jokowi. Apa yang dilakukan Johan membuat publik tercengang.
ADVERTISEMENT
Tapi itu tak seberapa, kini Johan kembali membuat kejutan, dia bergabung dengan PDIP. Mungkin ini pilihan yang cukup aneh, seorang yang dikenal sebagai aktivis antikorupsi dan jubir lembaga antirasuah, lalu bergabung dengan PDIP, yang kadernya juga tak sedikit yang tersangkut korupsi.
Lalu bagaimana sebenarnya sosok Johan ini?
Johan Budi adalah lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia tahun 1992. Usai kuliah, Johan memulai kariernya dengan bekerja di sebuah LSM yakni Lembaga Minyak dan Gas Bumi (LEMIGAS).
Meski lulusan teknik, Johan Budi memiliki hasrat dalam menulis. Bermula sebagai kolumnis di harian Media Indonesia 1994-1999, Johan kemudian juga menjadi reporter dan editor di Majalah Forum Keadilan.
Lepas tahun 2000, Johan pindah ke Majalah Tempo sebagai editor selama lima tahun. Kecintaannya terhadap dunia jurnalistik membuat Johan mengikuti beberapa pelatihan seperti pelatihan jurnalistik dan public relations di Mahkamah Agung, pelatihan Public relations dan Jurnalistik di Universitas Indonesia, dan kursus Jurnalistik Cetak dan Televisi di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) & ABC News Meulbroune, Australia.
ADVERTISEMENT
Johan juga sempat menjadi dosen di Fakultas Komunikasi Massa di Universitas Esa Unggul, Jakarta.
Johan Budi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Johan Budi (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Namun hal itu tidak membuatnya puas, medio 2006 ia beralih profesi dan mendaftarkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Johan dipercaya menjadi Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK. Namun bakatnya dalam dunia jurnalistik dan komunikasi membuatnya didapuk menjadi juru bicara KPK hingga tahun 2014.
Setelahnya, Johan naik jabatan menjadi Deputi Pencegahan KPK setelah menjalani seleksi. Namun perseteruan KPK-Polri yang dikenal sebagai cicak vs buaya jilid III pada awal 2015 membuatnya ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan KPK.
Ia ditunjuk bersama Taufiqurrahman Ruki dan Indriyanto Seno menggantikan Abraham Samad dan Bambang Widjojanto yang tengah terjerat kasus hukum.
ADVERTISEMENT
Pada pertengahan 2015, Johan mengikuti seleksi pimpinan KPK. Namun saat itu ia gagal dalam uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR dan hanya berhasil meraih 25 suara.
Akan tetapi, kepiawaian Johan Budi sebagai Jubir tidak ingin disia-siakan Presiden Jokowi. Pada 12 Januari 2016, Johan ditunjuk sebagai Juru Bicara Kepresidenan atau lebih tepatnya Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi.
Namun kehadiran Ali Mochtar Ngabalin yang juga sebagai jubir pemerintah seakan menenggelamkan peran Johan. Ngabalin diketahui ditujuk sebagai Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi KSP pada Mei lalu.
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ali Mochtar Ngabalin (Foto: Paulina Pheras/kumparan)
Kini Johan kembali mencoba peruntungannya sebagai anggota DPR di Pileg 2019. Ia akan terjun ke politik praktis, sesuatu yang belum pernah dilakukannya selama ini. Bahkan ia kerap berhadapan dengan DPR saat berada di KPK khususnya masalah penegakan hukum.
ADVERTISEMENT
Pria asal Mojokerto itu akan maju menjadi calon anggota legislatif di Pemilu 2019 dari PDIP. Hal itu disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
"Ya, benar (Johan menjadi caleg PDIP)," ujar Hasto kepada kumparan, Selasa (17/7).
Sekjen PDIP saat Bawaslu lakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pileg dan Pilpres 2019 untuk PDIP di Kantor DPP PDIP. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP saat Bawaslu lakukan sosialisasi pengawasan pencalonan Pileg dan Pilpres 2019 untuk PDIP di Kantor DPP PDIP. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Namun, Hasto belum mau merinci alasan Johan nyaleg serta di dapil mana Johan akan ditempatkan. Hasto mengatakan pengumuman resmi akan disampaikan saat pendaftaran caleg di KPU siang nanti di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
Menurut informasi yang dihimpun kumparan, Johan maju dari salah satu dapil di Jawa Timur. Sementara salah satu syarat menjadi caleg adalah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) partai politik, dalam hal ini PDIP.
Ulama Banten dan Jubir Presiden Johan Budi  (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ulama Banten dan Jubir Presiden Johan Budi (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Akankah Johan Budi lolos ke Senayan?
ADVERTISEMENT