Mardani: #2019GantiPresiden Siapkan Kontrak Politik dengan Prabowo

4 September 2018 14:00 WIB
Spanduk 2019 ganti Presiden di sekitar Monas (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Spanduk 2019 ganti Presiden di sekitar Monas (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Deklarator gerakan #2019GantiPresiden Mardani Ali Sera mengaku sudah menyiapkan kontrak politik dengan pasangan Prabowo-Sandi untuk memenangkan Pilpres 2019. Mardani menjelaskan bahwa kontrak tersebut berupa janji-janji yang akan dijalankan Prabowo ketika menang nanti.
ADVERTISEMENT
Misalnya, harga bahan pokok yang terjangkau dari seluruh kalangan masyarakat.
"Ini bukan gerakan politik ya, ini punya masyarakat, masyarakat mau masuk ke Prabowo, tergantung sepakat apa tidak teman-teman ganti presiden. Dan Pak Prabowo-Sandi mau atau tidak melakukan kontrak politik," kata Mardani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/9).
"Kami lagi buat, contoh emak-emak gampang, pokoknya kalau Pak Prabowo jadi, harga telur Rp 11 ribu. Kalau Pak Prabowo jadi, listrik 2000 ke bawah disubsidi. Sekolah gratis sampai ke sepatu, tas, pakaiannya. Emak-emak sih sederhana saja," lanjutnya.
Jika kontrak politik sudah disepakati, maka gerakan ini tidak akan mengubah nama, tetap dengan #2019GantiPresiden. Nantinya, hanya substansi kampanye saja yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mardani Ali Sera. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
"Kalau nama tagar mungkin agak susah dievaluasi, tetapi konten dan arahnya bisa kita diskusikan," jelasnya.
Hingga kini, politikus PKS ini menegaskan relawan #2019GantiPresiden masih belum mau masuk ke kandidat tertentu. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus dikomunikasikan sebelum memberikan dukungan, dalam hal ini kepada Prabowo-Sandi.
"Karena begini, kalau parpol sudah jalan proses politiknya selesai dengan kandidasi. Kami, karena gerakan sosial ya teman-teman belum mau masuk," jelas dia.
"Karena pendukung ganti presiden ini pendukung Pak Prabowo, ada pendukung Ustaz Abdul Somad, ada pendukung Gatot, ada pendukung Rizal Ramli, ada pendukungnya Habib Rizieq, banyak. Nah ini belum solid, " pungkasnya.