Mardani Ingin Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi Bertemu Lawan Hoaks

8 Januari 2019 19:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mardani Ali Sera. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mardani Ali Sera. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengusulkan ada pertemuan dua pasangan calon peserta pilpres, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Sandi) untuk saling meluruskan hoaks yang beredar di tengah masyarakat. Menurutnya, usulan itu sudah diteruskan kepada timses.
ADVERTISEMENT
"Itu usulan saya sesudah membuat hoaks membelah bangsa. Sangat baik kalau elite menunjukkan kepada isu sensitif kita bisa duduk bareng. Saya dengan Pak Sohibul Iman (Presiden PKS) di PKS sudah menyampaikan," kata Mardani di Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Selasa (8/1).
Mardani tak ingin hoaks malah mendominasi perhelatan Pemilu 2019. Meski begitu, Mardani menuturkan, ide menemukan kedua paslon belum mendapatkan tanggapan dari timses.
"Tapi belum sampai pada konklusi. Tapi idenya harus disampaikan dahulu, karena siapa pun pemenangnya kalau hoaks meningkat yang kalah masyarakat dan negara," kata dia.
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilihan umum tahun 2019 di KPU. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Mardani menegaskan penyebaran hoaks bukan hanya berasal dari satu pihak saja. Menurutnya, terkadang pendukung tak sadar menyebarkan hoaks karena terlalu bersemangat.
"Ya, sama kubu sebelah sana juga. Kalau tim Prabowo-Sandinya enggak. Tapi sebagian supporter saking semangatnya mem-forward," tutunya.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Mardani menyarankan adanya pendidikan literasi untuk melawan hoaks yang beredar. Sehingga, kedua kubu tak saling menuduh menyebarkan hoaks.
"Kalau saya terus terang ini harus ada pendidikan literasi. Kalau Prabowo dituduh kita bisa saling menuduh ujungnya tidak selesai masalahnya," tutupnya.