Mari Bantu Chaira Lawan Kanker Stadium 4 Agar Kembali Ceria

19 April 2019 20:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chaira, bocah penderita kanker stadium 4 bersama orang tuanya. Foto: dok: Zairin
zoom-in-whitePerbesar
Chaira, bocah penderita kanker stadium 4 bersama orang tuanya. Foto: dok: Zairin
ADVERTISEMENT
Shafiyah dan Zairin tak pernah menyangka anak ketiga mereka, Chaira Luthfia (2 tahun), akan menderita rabdomiosarkoma stadium 4. Rabdomiosarkoma adalah kanker yang menyerang otot.
ADVERTISEMENT
Mereka tak mengira, benjolan yang terlihat seperti bekas gigitan nyamuk di bibir Chaira saat baru lahir, ternyata adalah bibit tumor. Shafiyah dan Zairin mengaku terlambat memeriksakan Chaira sehingga tumor itu semakin ganas dan kini telah menjadi kanker stadium 4.
Keterbatasan dana menghambat mereka membawa Chaira berobat ke Jakarta. Meski biaya pengobatan Chaira ditanggung BPJS, mereka kesulitan membayar transportasi ke Jakarta dan biaya hidup sehari-hari di kota metropolitan ini.
Zairin terpaksa berhenti bekerja dan menggadaikan kebun sawitnya demi bisa membawa Chaira berobat di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta. Tanpa pemasukan, Zairin dan Shafiyah saat ini kekurangan dana.
Belum lagi mereka memiliki 2 anak lain yang masih sekolah. Anak pertama duduk di bangku kelas 3 SMP, sedangkan anak kedua kelas 5 SD.
ADVERTISEMENT
"Mereka sekarang tinggal sama neneknya di rumah," kata Zairin saat berbincang dengan kumparan di kompleks RSCM, Jakarta Pusat, Senin (15/4).
Rumah mereka di Desa Parit Adzan, Kecamatan Seberang Kota, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi. Jaraknya ribuan kilometer dari Jakarta, tak ada angkutan umum, dan masih susah sinyal.
Shafiyah dan Zairin tak tahu seperti apa rupa kedua anak mereka saat ini. Sebab mereka hanya bisa menelepon seluler, tak pernah video call karena belum ada sinyal internet di kampungnya.
Chaira, bocah penderita kanker stadium 4 bersama orang tuanya. Foto: dok: Zairin
Sementara itu kesehatan Chaira masih fluktuatif. Setelah sekitar 15 bulan dirawat di RSCM dan 9 kali menjalani kemoterapi, kondisinya sudah lebih baik. Namun kanker itu sudah terlanjur menyebar hingga ke tulang sumsum dan sempat membuat balita itu tak mampu berjalan.
ADVERTISEMENT
Rambutnya kini botak karena efek kemoterapi. Setiap saat dia harus makan dan minum melalui selang yang tersambung ke lambung. Setiap seminggu sekali selang itu diganti.
Namun saat kondisinya stabil, balita kelahiran Desember 2018 ini selalu ceria. Dia kerap bermain bersama anak-anak penyintas kanker lain.
"Dia jahil sama teman-teman seumurannya kalau lagi sehat. Anak ini suka bermain sama yang lebih tua," ujar Shafiyah.
Chaira, bocah penderita kanker stadium 4 bersama orang tuanya. Foto: dok: Zairin
Saat ini Shafiyah, Zairin, dan Chaira tinggal di rumah singgah milik Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) di kawasan Salemba, Jakarta Pusat. Mereka berkumpul dengan para penyintas kanker lain dan saling support.
"Kata dokter, penyakit kayak gini kalau ada 100 orang, yang selamat cuma 20. Di YKAKI yang penyakitnya sama sekarang tinggal dia (Chaira) saja," ujar Shafiyah.
ADVERTISEMENT
Saat ini tim dokter yang merawat Chaira belum bisa memastikan berapa lama lagi balita itu harus menjalani perawatan intensif. Selagi belum stabil, Chaira tak boleh jauh-jauh dari RSCM karena kondisi tubuhnya masih ringkih.
Oleh karena itu, Shafiyah dan Zairin membuka donasi online demi mendukung pengobatan Chaira di platform pedulisehat.id. Mari salurkan bantuan Anda untuk Chaira di sini, agar segera pulih dan bisa berkumpul dengan kakak-kakaknya di kampung halaman.