Mark Zuckerberg, Mahasiswa Dropout Harvard yang Akhirnya Wisuda

26 Mei 2017 6:33 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mark Zuckerberg bersama orang tuanya di Harvard (Foto: Facebook: Mark Zuckerberg)
Mahasiswa Ilmu Komputer dari Harvard University bernama Mark Elliot Zuckerberg memilih untuk mengorbankan kuliahnya di tahun kedua dan menekuni proyek temuannya. Ia memilih melepaskan kesempatan untuk mendapat gelar sarjana dari kampus paling bergengsi di dunia.
ADVERTISEMENT
13 tahun kemudian, almamaternya memberi kesempatan CEO Facebook ini untuk kembali pulang dan merasakan momen sakral wisuda di kampus Harvard. Bukan sarjana komputer seperti yang ia tekuni dahulu, namun pemberian gelar kehormatan sebagai Doktor Ilmu Hukum dari Harvard. Gelar diberikan bersamaan dengan acara kelulusan ke 366 yang dilangsungkan pada Kamis (25/5).
Mengenakan toga merah hitam kebanggaan Harvard, taipan teknologi berusia 33 tahun ini duduk di atas panggung bersama 9 tokoh yang ikut menerima penghargaan yang sama. Seperti wisudawan lainnya, Zuckerberg didampingi ayah, ibu, serta istrinya, Priscilla Chan. Sang istri kebetulan berasal dari kampus yang sama.
Mark Zuckerberg menerima gelar kehormatan. (Foto: REUTERS/Brian Snyder)
Kebahagiaan Zuckerberg yang akhirnya bisa merasakan wisuda ditunjukkan lewat unggahan Facebook. Sebuah foto wisuda bersama ayah dan ibu sambil memegang ijazah diunggah lewat fitur “lulus kuliah’ milik Facebook. “Ibu, saya selalu bilang kepadamu bahwa saya akan kembali dan meraih gelar,” tulisnya.
ADVERTISEMENT
Meski menyandang status sebagai mahasiswa drop-out, ia memiliki kualifikasi yang tidak main-main. Lolos ke salah satu kampus terbaik di dunia tentu tidak bisa digapai banyak orang. Dari lingkungan Harvard, ia memperoleh dasar pemikiran yang membawanya menjadi tokoh besar seperti sekarang.
Nostalgia Zuckerberg mengunggah video kunjungannya ke kamar asrama miliknya saat kuliah dulu. Ia kemudian mengenang masa awal penemuan ide mendirikan laman media sosial bersama dua teman kampusnya yaitu Dustin Moskovitz dan Chris Hughes.
Ruangan tersebut ternyata menjadi tempat lahirnya ide membuat Facebook. “Ini tempat dulu saya duduk,” ujar Zuckerberg seraya menunjuk meja belajar dan kursi kayu. “Saya menaruh laptop kecil di sini. Dan di sinilah saya memprogram Facebook,” ungkapnya dalam video.
ADVERTISEMENT
Ia memulai membuat kanal bernama Facemash. Melalui kanal tersebut, mahasiswa lainnya bisa mengunggah foto dan saling unjuk gigi satu sama lain. Facemash menjadi pintu nasib baik Zuckerberg yang kemudian ikut andil dalam menemukan Facebook. Lewat Facemash pula, ia menemukan teman hidupnya yang merupakan mahasiswi Fakultas Kedokteran, Priscilla Chan.
Saat ini Facebook memiliki pengguna aktif sebanyak 1,9 miliar akun. Facebook juga telah menjadi raksasa sosial media setelah mengakuisisi Instagram dan Whatsapp. Facebook juga telah menjadi perusahaan top dunia dengan nilai 62 miliar dolar AS.
Mark Zuckerberg berbincang dengan Presiden Harvard (Foto: REUTERS/Brian Snyder)
Pemberian gelar kehormatan ini adalah bentuk pengakuan Harvard terhadap para tokoh yang telah memberi corak positif terhadap peradaban manusia. Gelar kehormatan pertama kali diberikan oleh Harvard pada tahun 1955 kepada ahli kimia Hellen Keller. Selanjutnya, tokoh dengan berbagai latar belakang silih berganti menerima gelar kehormatan dari Harvard. Mantan Sekjen PBB asal Ghana Kofi Annan, ilmuwan Stephen Hawking, dan filsuf Noam Chomsky adalah sederet tokoh besar yang menerima gelar tersebut.
ADVERTISEMENT
Kesuksesan Zuckerberg memajukan Facebook bukan semata-mata sukses secara bisnis. Facebook kemudian menjadi media sosial yang mampu memberi pengaruh bagi kehidupan manusia modern. Selain itu, ia adalah seorang filantropis yang berjanji untuk memberikan 99 persen kekayaannya untuk amal.
Zuckerberg juga mendapat kesempatan untuk menyampaikan pidato di acara kelulusan wisudawan angkatan 2017.
Selamat atas gelar barunya, Dr. Mark Zuckerberg!