Marsekal Hadi Tjahjanto: Netralitas TNI Harga Mati

30 Januari 2018 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Raker Komisi I DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Raker Komisi I DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
ADVERTISEMENT
Memasuki tahun politik, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan bawahannya untuk tetap netral. Dia meminta selama tahapan Pilkada serentak 2018 dan Pilpres 2019, seluruh anggota TNI harus profesional.
ADVERTISEMENT
"Netralitas adalah harga mati dan tidak bisa ditawar-tawar lagi, harus benar-benar kita hormati," tutur Hadi dalam keterangan tertulis dari Puspen TNI yang diterima kumparan (kumparan.com), Selasa (30/1).
Hadi menyampaikan instruksi itu saat memberikan pengarahan di hadapan 1.500 prajuritnya di Lapangan Tennis Indoor, Markas Komando Divisi Infanteri 2/Kostrad, Malang, Jawa Timur, Selasa (30/1). Hadi meminta prajuritnya tak mudah terpancing dengan isu-isu liar.
“Satu hal yang terpenting adalah netralitas TNI jangan terpancing dengan pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan TNI. Politik TNI adalah Politik Negara yang direpresentasikan oleh Pemerintah yang dipilih secara konstitusional,” kata Hadi.
Hadi menyebut kinerja TNI telah mendapatkan predikat yang baik di mata masyarakat.
“Kita harus bangga, karena masyarakat telah mempercayai TNI, itu semua adalah hasil dari kerja keras kita semua,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Hadi menegaskan, selain proofesional, seluruh prajurit TNI harus memiliki jiwa ksatria, militan, dan loyal.
“Prajurit profesional apabila kita (TNI) memiliki peralatan yang modern dan diikuti dengan latihan yang terukur, maka kita menjadi prajurit yang profesional,” paparnya.
Hadi menyebut, seorang ksatria harus suci, bersih, serta memegang teguh ideologi. “Apa yang ada di Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI harus tetap dijaga selama dalam dimensi sebagai anggota TNI,” katanya.
Dia juga meminta seluruh prajuritnya agar terus mengikuti perkembangan global dan ancaman global, seperti cyber crime. Karena implikasi dari ancaman-ancaman tersebut adalah ancaman nyata yang harus di waspadai.