Ma'ruf Amin Bandingkan Dirinya dengan Mahathir: Saya Belum 80 Tahun

15 Maret 2019 3:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin (tengah) di acara deklarasi Silaturahmi Alim Ulama Tokoh (Silat) Cilegon, Kamis (14/3). Foto: Ajo Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin (tengah) di acara deklarasi Silaturahmi Alim Ulama Tokoh (Silat) Cilegon, Kamis (14/3). Foto: Ajo Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Saat memberikan sambutan peringatan haul ke-327 Sultan Ageng Tirtayasa, Ma’ruf Amin menceritakan tentang orang-orang yang meragukannya menjadi calon wakil presiden. Ma'ruf lalu menyinggung karier Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang tetap melenggang di pemerintahan meski menginjak usia senja.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf bahkan mengaku usianya belum sama atau melebihi Mahathir. Hal itu lantas menjadi salah satu motivasinya untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2019 dengan mendampingi Joko Widodo (Jokowi).
“Banyak yang bilang saya wis tua, lho, yang bilang saya muda siapa? Tapi ada yang bilang 'Kiai belum tua dibanding Mahathir'. Mahathir Mohamad, 93 tahun, jadi Perdana Menteri Malaysia," ujar Ma'ruf di Serang, Banten, Kamis (14/3).
Pertemuan Mahathir Mohamad dengan Pemimpin Redaksi Media di Indonesia. Foto: Dok. ISWAMI
Dalam perjalanan politiknya, Mahathir dilantik usai kemenangan koalisi oposisi Pakatan Harapan yang ia pimpin pada 9 Mei 2018. Pria kelahiran 10 Juli 1925 itupun menjadi perdana menteri tertua di dunia.
"Saya belum 80 [tahun]. Kalau Mahathir [saja] berani umur 93 [tahun] jadi Perdana Menteri Malaysia, kenapa saya tidak berani jadi Wakil Presiden Indonesia. Jokowi nyaman bergandengan dengan saya,” ujar Ma’ruf.
ADVERTISEMENT
“Saya teringat cerita di Ibtidaiyah, cerita orang tua menanam pohon, orang tua, kok, nanam pohon, belum tumbuh, sudah meninggal. Saya menanam pohon untuk generasi selanjutnya. Generasi milenial, generasi zaman now, generasi 4.0,” sambungnya.
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin (kanan) di acara deklarasi Silaturahmi Alim Ulama Tokoh (Silat) Cilegon, Kamis (14/3). Foto: Ajo Darisman/kumparan
Dalam kesempatan itu, Ketua MUI nonaktif ini juga menampik isu dirinya hanya dijadikan alat oleh Jokowi. Ia meyakini masyarakat di daerah kelahirannya itu tidak memercayai isu demikian.
“Ada yang bilang, Ma’ruf jadi alat, emang saya kacung. [Lalu isu] nanti sudah tiga tahun [posisi saya] ganti Ahok, emang RT apa? Emang percaya orang Tirtayasa?” ujarnya.
“Pak Jokowi memerlukan dukungan ulama, tapi tidak membuang ulama kemudian. Beliau menggandeng ulama jadi wakilnya,” pungkas Ma'ruf.