Ma'ruf Amin Sudah Bicara Soal Pilpres 2024: Capres dari Kelompok Islam

9 Februari 2019 19:05 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan dukungan dari Jaringan Alumni Mesir Indonesia (JAMI) dalam Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf yang menghadiri deklarasi itu mengatakan, kombinasi antara dirinya dan Jokowi merupakan kekuatan asli Indonesia yakni gabungan Islam dan nasionalis.
"Pasangan Pak Jokowi dengan saya mencerminkan representasi nasionalis dan Islam. Negeri ini kekuatan riilnya, pilar utamanya nasionalis dan Islam," kata Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2). Pada pilpres 2024 mendatang, Ma'ruf berharap agar kombinasi dapat berubah. Ia ingin agar calon presiden berasal dari kalangan Islam dan wakilnya dari kalangan nasionalis. "Kalau sekarang ini nasionalis jadi presiden, Islam wakilnya. Kita harapkan besok yang jadi presiden Islam, wakilnya nasionalis," tutur dia. Kemudian, Ma'ruf menjawab beberapa pihak yang menganggap dirinya terlalu tua sebagai cawapres. Ia tak menampik umurnya udah tua, namun Ma'ruf mengibaratkan dirinya sebagai orang tua yang menanam pohon. Ia ingin buah yang ia tanam, dengan program kerja bersama Jokowi dapat dinikmati hasilnya oleh generasi penerus bangsa.
Ma'ruf Amin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Saya bilang siapa bilang saya masih muda? Enggak ada. Semua orang juga tahu saya tua, Pak Jokowi juga tahu. Tapi beliau kok masih mau? Saya bilang saya terinspirasi cerita orang tua yang nanem pohon," ujarnya. "Ketika ditanya bapak tua, bapak sudah tua nanem pohon, tidak akan mengenyam hasilnya. Pohonnya belum berbuah, bapak mati duluan. Apa jawab orang tua? Saya menanam pohon bukan untuk diri saya tapi untuk generasi yang akan datang," lanjut Ma'ruf. Ma'ruf mengatakan dalam periode kedua pemerintahan Jokowi, dirinya akan membantu Jokowi untuk menjaga keutuhan NKRI. Menurutnya, keutuhan negara harus dijaga dengan kemungkinan potensi konflik yang kemungkinan terjadi. "Saya juga ingin membantu Pak Jokowi di periode kedua untuk terus menjaga negara ini. Alhamdulillah sampai hari ini negara masih utuh, tapi bukan tidak ada potensi untuk terjadinya gangguan konflik, karena itu kita harus menjaga agar negara ini tetap utuh agar semangat kebersamaan yang telah diwariskan pendiri bangsa termasuk para ulama ini tetap kita jaga," pungkasnya.
ADVERTISEMENT