news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ma'ruf Amin: Tahu Apa Ahmad Dhani soal NU, Jadi Kader NU Berapa Hari?

21 Februari 2019 14:03 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Mustayar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ma'ruf Amin merespons surat yang ditulis Ahmad Dhani dari dalam Rumah Tahanan Klas 1 Surabaya di Medaeng, Sidoarjo. Dalam suratnya tersebut, politikus Gerindra ini mengelompokkan NU menjadi beberapa kategori.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf Amin menilai Ahmad Dhani sama sekali tak paham soal NU.
"Oh, dia tahu apa tentang NU. Dia kan enggak paham NU, kapan dia jadi NU. Kader NU berapa hari dia?" kata Kiai Ma'ruf Amin menjawab pertanyaan media di sela silaturahmi dengan pengurus NU se-Sulawesi Selatan di Makassar, Kamis (21/2), seperti dikutip dari rilis tim media.
Cawapres Jokowi ini mempertanyakan apakah Dhani pernah menjalani proses kaderisassi sebagai kader NU. Ia yakin Dhani menjadi anggota NU hanya dalam waktu hitungan hari.
"NU ini sudah 93 tahun. NU itu akidah, NU itu cara berpikir, NU itu amaliyah, NU itu gerakan, NU itu organsiasi," jelas Ma'ruf.
"Dia pernah dikader enggak, pernah ikut jadi kader NU ndak?" lanjut Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam suratnya, pentolan grup Band Dewa 19 ini menyampaikan bahwa ia adalah bagian dari NU. Namun, ia menegaskan bukan bagian dari NU yang merupakan pendukung Jokowi.
"Jika NU adalah Islam Nusantara, saya bukan dari ini. Jika NU harus jadi pendukung Jokowi, apalagi ini saya pasti bukan bagian dari ini. Jika NU adalah mereka yang menganggap kelompoknya yang paling benar, obviously not my kinda group," tulis Dhani.
Dhani juga menyebut bahwa NU adalah mereka yang tidak belajar dari sejarah masa lalu, dia menegaskan bukan golongan itu. Dhani mengklaim dirinya adalah Nahdliyin yang berpegang teguh dan mengikuti ajaran sang pendiri NU, Hasyim Asy'ari, dan cucunya, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tapi bukan NU saat ini.
ADVERTISEMENT