Ma'ruf Amin: Tentu Buya Syafii Sangat Marah soal Puisi Neno Warisman

3 Maret 2019 0:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buya Syafii Maarif Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Buya Syafii Maarif Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Ketum Pengurus Puat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif alias Buya Syafii menganggap puisi yang disampaikan inisiatir gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman, adalah bukti orang yang tak paham agama.
ADVERTISEMENT
Menurut cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin pernyataan Buya Syafii itu sebagai bentuk kemarahannya terhadap puisi Neno Warisman.
"Tentu Buya Syafii sangat marah, mungkin dia itu," kata Ma'ruf saat bersafari politik di Karawang, Jawa Barat, Sabtu (2/3).
Cawapres 01 Ma'ruf Amin dalam acara istighosah di Lapangan Dipati Ewangga Windusengkahan, Kuningan, Jawa Barat, Selasa (26/2). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Ma'ruf mengatakan, penggalan puisi yang disampaikan Neno Warisman memang tidak tepat. Puisi itu, kata dia, seolah menjadikan pemilihan presiden seperti Perang Badar.
"Doa memang tidak tepat ya. Doa Perang Badar itu diucapkan pada saat kita mau pilpres. Jadi pilpres menyamakan Perang Badar tidak tepat," kata dia.
Buya Syafii angkat bicara soal puisi yang disampaikan Neno Warisman saat acara Munajat 212 di Monas. Buya menyebut puisi Neno sebagai hal yang biadab. Menurutnya, meskipun Neno berhijab, tidak menjamin dirinya mengerti agama dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Itu puisi biadab. Biadab itu bahasa Persia ‘bi’ itu tidak, ‘dab’ itu tata krama, sopan santun. Ini dia membawa Tuhan dalam pemilu itu kan biadab,” kata Buya, Jumat (1/3).
“Dia enggak mengerti agama, Neno enggak paham agama hanya pakai jilbab itu bukan jaminan dia mengerti agama,” ucapnya.
Neno Warisman didapuk menjadi pembaca doa dan puisi dalam acara Munajat 212 di Monas. Salah satu penggalan doa dan puisi itu tentang kemenangan yang harus diraih. Apabila tidak, maka tak adalagi yang akan menyembah Allah.
Tapi dalam doanya itu, Neno Warisman tak menyebut tegas siapa pihak yang dimaksud. Pihak yang menang atau juga yang kalah.