Ma'ruf Dukung Wacana Menteri Milenial: Supaya Lebih Trengginas

23 Juli 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato kemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin saat menyampaikan pidato kemenangan di Sentul International Convention Center (SICC), Minggu (14/7). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menegaskan ia akan memilih anak muda atau milenial untuk duduk di kabinetnya di periode 2019-2024. Wacana ini disambut baik oleh cawapres terpilih Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
Menurut Ma'ruf, milenial penting duduk di kabinet karena merupakan representasi kelompok yang jumlahnya banyak di masyarakat. Selain itu, pelibatan milenial akan membuat pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lebih mumpuni.
"Supaya mereka akan bekerja cepat, lebih trengginas, supaya prosesnya lebih baik. Jadi kombinasi-lah," kata Ma'ruf seusai rapat pimpinan (Rapim) di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (23/7).
Ketika ditanya soal rekomendasi nama-nama calon menteri milenial yang akan mengisi kabinetnya, Ma'ruf mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi.
"Enggak, enggak, itu kan Pak Jokowi. Itu kan hak prerogatif Presiden. Presiden yang menyeleksi," katanya.
Mustasyar PBNU itu menegaskan dirinya tak akan memberikan rekomendasi nama. Sebab, usulan nama akan disampaikan oleh parpol koalisi.
"Enggak (beri masukan). Masa saya beri masukan. Masukan itu kan dari partai, dari kelompok transisional ya kan. Nanti paling Pak Jokowi beri tahu saya, kalau sudah ngumpul, sudah diseleksi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, saat wawancara khusus dengan kumparan, Jokowi mengungkapkan tantangan ke depan sungguhlah berbeda. Sehingga pemerintahannya di periode kedua memerlukan menteri yang energik, dinamis, cepat merespons perubahan, cepat memutuskan dan cepat mengeksekusi.
"Pilihan-pilihan kita kan banyak. Tapi, ke depan menurut saya kita akan berikan ruang ke yang muda-muda. Mungkin nanti ada menteri umur 20 tahun, enggak usah kaget, menteri umur 25 tahun, enggak usah kaget, 30 tahun enggak usah kaget,” ujar dia, di Istana Merdeka, Rabu (29/5).