Ma'ruf: NU Tak Usah Teriak-teriak, Sekali Teriak Gempa

17 Februari 2019 13:41 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon wakil pressiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin bersama Menpora,Imam Nahrawi menghadiri Istighotsah Kubro di GOR Setu Cipayung, Jakarta Timur. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon wakil pressiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin bersama Menpora,Imam Nahrawi menghadiri Istighotsah Kubro di GOR Setu Cipayung, Jakarta Timur. Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 02 Ma’ruf Amin menghadiri istigasah kubro di GOR Setu Cipayung, Jakarta Timur. Di hadapan warga Nahdliyin, Ma’ruf mengingatkan, organisasi Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi besar bukan hanya di Indonesia, tapi di dunia.
ADVERTISEMENT
“NU adalah organisasi yang paling banyak anggotanya, bukan hanya terbanyak di Indonesia bahkan dinyatakan sebagai organisasi terbesar di dunia. Alhamdulillah,” kata Ma’ruf di GOR Setu Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (17/2).
Meski menjadi organisasi besar, NU terkenal santun dan bijak. Namun, karena sifat yang seperti itu banyak yang menilai NU sebagai organisasi yang lemah.
“Tapi walaupun besar, NU tidak sombong. NU santun, NU bijak, tidak suka teriak-teriak. Orang keliru menilai NU, dikira karena diam, karena santun, dia dikira lemah. Padahal organisasi yang paling ditakuti adalah Nahdlatul Ulama,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf kemudian menyinggung saat ia menjadi saksi di sidang kasus penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok pada 2017 lalu. Saat itu Ma’ruf yang hadir sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dicecar pertanyaan oleh Ahok dengan nada tinggi. Bahkan Ahok beberapa kali menunjuk dirinya dalam persidangan.
ADVERTISEMENT
Tindakan Ahok saat itu menuai kecaman dari warga NU, tidak terkecuali bagi Gerakan Pemuda Ansor--organisasi kepemudaan NU.
Suasana Istighotsah Kubro yang dihadiri oleh Calon wakil pressiden nomor urut 01, Ma’ruf Amin dan Menpora Imam Nahrawi di GOR Setu Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (17/2). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
“Waktu dulu sidang Ahok, saya ditunjuk di persidangan, reaksi satu Indonesia keras sekali Ansor-ansor. Baru terdengar, waduh negara ini khawatir kalau-kalau terjadi apa-apa,” kata Ma’ruf.
Dari kejadian tersebut bisa disimpulkan, bahwa meski seringkali dianggap lemah, namun NU tak bisa dipandang sebelah mata.
“Makanya NU itu enggak usah teriak-teriak, sekali teriak gempa semua,” tambah Ma’ruf.
Ma’ruf juga mengingatkan agar warga NU tetap kompak. Karena menurutnya banyak organisasi besar namun terpecah hingga menjadi 3 dan 4 organisasi.
KH. Ma'ruf Amin. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
“NU juga sampai hari ini tetap kompak, utuh satu. Besar tapi kompak. Banyak organisasi besar tapi pecah, pecahnya bukan 2 tapi 3, 4. Tapi NU Alhamdulillah satu, ini menunjukkan NU itu organisasi yang berkah,” kata Ma’ruf.
ADVERTISEMENT
Istigasah tersebut juga dihadiri oleh caleg DPR RI dapil Jakarta Timur yang juga Menpora Imam Nahrawi. Selain itu juga dihadiri pengurus PCNU dari berbagai wilayah di Jakarta.