Masalah AMDAL dan Pembebasan Lahan Bandara Kulon Progo Belum Selesai

12 Oktober 2017 22:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembebasan lahan Bandara Kulonprogo akan dikebut (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Pembebasan lahan Bandara Kulonprogo akan dikebut (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
ADVERTISEMENT
Kemenko Maritim terus berupaya menyelesaikan permasalahan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastuktur Kemenko Maritim, Ridwan Djamaludin, usai memimpin Rapat Koordinasi Pengembangan Pelayaran Jalur Selatan Pulau Jawa bersama 7 perwakilan Kabupaten terkait.
“Tadi tim kita meninjau ke sana, memang permasalahan belum sepenuhnya selesai, tapi itulah tugas kita. Dan yang kita lakukan itu untuk mencari tahu informasi di lapangan perihal masalah-masalah apa saja yang masih menghambat. Tadi AMDAL juga belum sepenuhnya selesai, dalam waktu dekat kita akan undang pihak terkait masalah AMDAL ini,” ujarnya di Hotel Ciputra, Semarang, Selasa (10/10), dalam keterangan pers yang diterima kumparan (kumparan.com).
Peninjauan Menko Maritim ke Bandara Kulonprogo. (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Peninjauan Menko Maritim ke Bandara Kulonprogo. (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
Selain itu, Ridwan juga berjanji akan mengejar masalah pembebasan lahan hingga tuntas. Ridwan berharap, upaya pembebasan lahan tersebut tidak memiliki hambatan ke depannya.
ADVERTISEMENT
“Dan pembebasan lahan kita kejar sepenuhnya hingga 100 persen, karena tak bisa kalau tidak 100 persen, itu pun masih dalam proses. Untuk pembebasan lahan akan terus kita monitor, kalau tidak ada masalah kita lihat dulu prosesnya, semoga tidak ada hambatan. Angkasa Pura akan kita bantu fasilitasi untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan,” tutur Ridwan.
Pembangunan Bandara NYIA Kulon Progo tahap pertama, kata dia, ditargetkan akan beroperasi pada 2019 mendatang. Dengan begitu, tujuan untuk mengurangi beban Bandara Adisutjipto yang sudah melebihi kapsitas, dapat segera terlaksana.
AMDAL Bandara Kulonprogo akan dikebut (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
AMDAL Bandara Kulonprogo akan dikebut (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
Letak geografis Bandara NYIA Kulon Progo yang berada di Selatan Pulau Jawa, menjadikan lokasi tersebut rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, Pemerintah Pusat telah menyiapkan berbagai opsi mitigasi bencana, yang akan diterapkan dalam pembangunan Bandara NYIA Kulon Progo.
Perkembangan pembangunan Bandara Kulonprogo (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
zoom-in-whitePerbesar
Perkembangan pembangunan Bandara Kulonprogo (Foto: Dok. Biro Informasi & Hukum Menko Kemaritiman)
Bahkan beberapa waktu lalu, Kemenko Maritim bersama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sekretariat Kabinet (SETKAB), Pemerintah Daerah dan Perwakilan Masyarakat serta para Akademisi, sudah menyelenggarakan workshop Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Tsunami beserta Metode Mitigasinya di Universitas Gajah Mada, DIY.
ADVERTISEMENT
Berbagai opsi yang disepakati, meliputi kekuatan bandara yang tahan gempa, penerapan gumuk-gumuk pasir, penanaman cemara udang dan mangrove. Tak hanya itu, sosialisasi mitigasi bencana kepada para warga juga dilakukan menjelang pembukaan bandara tersebut.