Masalah Keluarga Diduga Jadi Motif Penembakan di Gereja Texas

7 November 2017 11:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penembakan gereja di Texas (Foto: Nick Wagner/Austin American-Statesman via AP)
zoom-in-whitePerbesar
Penembakan gereja di Texas (Foto: Nick Wagner/Austin American-Statesman via AP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian menemukan dugaan motif yang melatarbelakangi penembakan di sebuah gereja Texas pada Minggu lalu. Sedikitnya 26 orang tewas dan 20 lainnya terluka dalam penembakan massal terparah yang pernah terjadi di Texas.
ADVERTISEMENT
Dikutip AFP, Selasa (7/11), penyelidikan menemukan adanya permasalahan antara pelaku, Devin Patrick Kelley, dengan mertuanya. Kelley pernah diadili di pengadilan militer pada 2012 karena menyiksa istri dan anak tirinya --dalam pemberitaan di media lain, kekasih dan anaknya.
Diduga Kelley ingin membunuh mertuanya yang memang kerap beribadah di Gereja First Baptist di Sutherland Springs, Wilson County itu. Namun saat penembakan terjadi, mertuanya itu tidak berada di dalam gereja.
"Serangan ini tidak bermotifkan rasialisme, bukan juga masalah agama," kata seorang penyidik Freeman Martin.
"Ada masalah rumah tangga yang terjadi di dalam keluarganya dan keluarga istrinya. Dia menyalurkan kemarahannya terhadap ibu mertuanya," lanjut dia.
Devin Patrick Kelley (Foto: Texas Department of Safety/Handout via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Devin Patrick Kelley (Foto: Texas Department of Safety/Handout via REUTERS)
Sepuluh korban luka masih dalam keadaan kritis, empat dalam keadaan serius, dan enam lainnya sudah stabil.
ADVERTISEMENT
Bersenjatakan senapan semi-otomatis Ruger AR-15 dan dua pistol Glock 9mm dan Ruger .22, Kelley memberondong jemaat gereja itu dengan peluru. Kelley tewas dalam pengejaran oleh polisi dan warga.
Korban tewas dalam penembakan itu termasuk seorang bayi di dalam rahim ibunya, balita berusia 18 bulan, delapan orang dari satu keluarga, dan nenek istri Kelley.
Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon akan menyelidiki mengapa Kelley yang pernah dipecat tidak hormat dari Angkatan Udara AS karena kasus penyiksaan bisa lolos dalam penyaringan pembelian senjata.
Kasus ini kembali memunculkan perdebatan soal pengendalian kepemilikan senjata di Amerika. Presiden Barack Obama sebelumnya lantang menyuarakan hal ini, namun di pemerintahan Presiden Donald Trump isu ini tenggelam.