Masalah Pribadi atau Terorisme, Motif Penusukan Paris Masih Misterius

4 Oktober 2019 10:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Prancis mengamankan area di depan markas besar Kepolisian Paris di Paris, Prancis, Kamis (3/10/2019). Foto: REUTERS/Christian Hartmann
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Prancis mengamankan area di depan markas besar Kepolisian Paris di Paris, Prancis, Kamis (3/10/2019). Foto: REUTERS/Christian Hartmann
ADVERTISEMENT
Kepolisian masih menelusuri motif penikaman di kantor polisi Paris, Prancis, pada Kamis (3/10). Berbagai kemungkinan motif dijajaki polisi, mulai dari masalah pribadi hingga terorisme.
ADVERTISEMENT
Empat orang tewas dalam penikaman yang dilakukan pelaku berusia 45 tahun di markas polisi Paris. Pelaku tertembak mati dalam peristiwa tersebut. Seorang korban masih dalam keadaan kritis di rumah sakit.
Tidak disebutkan nama pelaku, namun menurut sumber media lokal yang dikutip AFP, pelaku baru masuk Islam 18 bulan yang lalu. Belum diketahui apakah pelaku terpapar Islam radikal atau tidak, namun menurut tetangganya dia terlihat normal.
Orang-orang berpelukan ketika mereka meninggalkan markas besar Kepolisian Paris di Paris, Prancis, Kamis (3/10/2019). Foto: REUTERS/Christian Hartmann
"Dia orang yang pendiam. Saya sering melihat dia ke masjid, tapi dia mempraktikkan (agamanya) dengan normal," kata seorang tetangga yang menolak disebut namanya kepada AFP.
Penyelidik Remy Heitz kepada media mengatakan penyelidikan atas motif teror belum didalami. Namun dia mengatakan, penyelidik anti-terorisme telah mengevaluasi kasus tersebut untuk mencari kemungkinan radikalisme.
ADVERTISEMENT
Prancis saat ini masih dalam status waspada terorisme menyusul berbagai penyerangan simpatisan ISIS beberapa tahun terakhir. Polisi merupakan salah satu target serangan terorisme di negara tersebut.
Polisi dan pemadam kebakaran Prancis terlihat di pintu masuk kantor polisi di Paris, Prancis, Kamis (3/10/2019). Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
Laporan penyelidikan awal sementara ini menyebut kasus ini dipicu masalah di tempat kerja. Seorang polisi, Chritophe Crepin, yang dikutip radio Franceinfo mengatakan pelaku punya masalah dengan atasannya.
"Saya tahu ada ketegangan antara dirinya dengan atasannya langsung, saya mengira ini bukan tindak terorisme," kata dia.
Pelaku telah bekerja sejak 2003 sebagai staf IT di departemen intelijen kepolisian Paris. Dia diketahui menderita tuli.