Masih Ada Desa di Lombok Timur Belum Laporkan Kerusakan Akibat Gempa

29 Juli 2018 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mencari perlengkapan wisatawan asal Malaysia yang tewas tertimpa rumah roboh akibat gempa, di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mencari perlengkapan wisatawan asal Malaysia yang tewas tertimpa rumah roboh akibat gempa, di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7). (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menduga jumlah korban dan kerusakan akibat gempa 6,4 magnitudo di Lombok, Nusa Tenggara Barat, lebih besar dari yang diketahui saat ini. Dugaan itu muncul akibat masih ada beberapa desa di Lombok Timur yang belum melaporkan dampak gempa.
ADVERTISEMENT
"Di Lombok Timur itu ada desa Obel-obel di Kecamatan Sabalia. Dilaporkan dari aparat setempat ada beberapa kerusakan yaitu ribuan rumah rusak tapi belum dapat melaporkan. Tentu dalam hal ini kami akan menyebar aparat yang lain juga untuk menjangkau beberapa desa lain di Lombok Timur," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di kediamannya, Komplek Raffles Hills, Depok, Minggu (29/7).
Sutopo mengatakan belum masuknya data tersebut disebabkan oleh kendala jaringan komunikasi. "Tidak ada jaringan GSM terkendala peralatan yang ada," katanya.
Selain itu, Sutopo juga menyebut tingginya angka kerusakan infrastruktur di sana karena pondasi rumah yang tidak tahan gempa. Sehingga, bangunan-bangunan di daerah itu mudah roboh.
"Konstruksi rumah tahan gempa masih sangat minim diterapkan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah di pedesaan-pedesaan. Karena terbatasnya tukang karena terbatasnya anggaran, pengetahuan, dan lain sebagainya. Permasalahan kesalahan itu yang menyebabkan terjadi gempa dampak-dampaknya besar," beber Sutopo.
ADVERTISEMENT
Akibat gempa ini, jaringan telekomunikasi pun ikut terganggu. Sejumlah operator telekomunikasi telah melaporkan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tentang kondisi terkini dari layanannya di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun, dan Kecamatan Bayan, yang merupakan kawasan terdampak.
"Operator Telkomsel dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi selulernya tetap bisa digunakan (ON AIR)," tulis Kominfo, dalam situs resminya.