Masih Tegak Berdiri, Madrasah di Pakistan Selamat dari Serangan India

6 Maret 2019 9:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gambar satelit menunjukkan sebuah madrasah dekat Balakot, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Foto: Planet Labs Inc./Handout via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Gambar satelit menunjukkan sebuah madrasah dekat Balakot, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Foto: Planet Labs Inc./Handout via REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan besar-besaran yang diklaim India berlangsung dengan sukses ke markas militan di tanah sisi Pakistan kini dipertanyakan. Citra satelit menunjukkan tidak adanya dampak serangan, bahkan sebuah madrasah yang diklaim India luluh lantak ternyata masih tegak berdiri.
ADVERTISEMENT
Ini adalah citra satelit pertama yang dirilis usai serangan India ke markas Jaish-e-Mohammad (JeM) bulan lalu. JeM dituding pelaku peledakan di Kashmir yang menewaskan 40 paramiliter India.
Citra satelit tertanggal 4 Maret 2019 yang diproduksi operator satelit swasta di San Fransisco, Amerika Serikat, Planet Labs Inc, memperlihatkan enam bangunan madrasah di desa Jaba dan kota Balakot, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Menurut Planet Labs, tidak ada perubahan dari bangunan tersebut dibandingkan citra satelit yang diambil April 2018. Tidak terlihat adanya lubang-lubang di atap bangunan, tembok terbakar, dinding yang hancur, ataupun pohon yang tumbang.
Gambar satelit menunjukkan sebuah madrasah dekat Balakot, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. Foto: Planet Labs Inc./Handout via REUTERS
"Citra resolusi tinggi tidak menunjukkan bukti adanya kerusakan bom," kata Jeffrey Lewis, direktur Proyek Nonproliferasi di Studi Internasional Institut Middlebury, California, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Belum ada komentar dari India terkait citra satelit ini. India pada 26 Februari lalu mengaku telah menghancurkan target di madrasah tersebut.
Pemerintah Narendra Modi memang tidak mempublikasi senjata yang digunakan. Namun sumber pemerintah kepada Reuters menyebut, serangan itu melibatkan 12 jet tempur Mirage 2000 yang menembakkan 1.000 kg bom.
Klaim ini diperkuat pernyataan pejabat Kementerian Pertahanan India yang mengatakan mereka menggunakan bom Spice 2000 buatan Israel dalam serangan itu. Bom ini mampu menghancurkan tembok beton.
Jet tempur Mirage-2000 milik India. Foto: AFP/PRAKASH SINGH
"Jika serangan ini sukses, melihat dari informasi senjata yang digunakan, saya pasti akan melihat bangunannya rusak," kata Lewis yang telah 15 tahun menjadi ahli pengamatan citra satelit.
Citra satelit itu sesuai dengan pernyataan pemerintah Pakistan yang mengatakan India gagal menghancurkan target di wilayah mereka. Kebanyakan bom India, kata Pakistan, jatuh di lahan kosong.
ADVERTISEMENT
Reuters dan beberapa media telah mendatangi sendiri lokasi yang diklaim telah diserang. Warga Balakot mengatakan, bom jatuh di pepohonan, tidak ada korban tewas maupun rumah yang hancur dalam serangan pukul 3 pagi itu.
Memang benar, ada empat kawah bekas bom yang menghancurkan pohon-pohon pinus. "Serangan itu menggetarkan semuanya. Tapi tidak ada yang tewas. Yang mati hanya pohon pinus. Seekor gagak juga mati," kata warga, Abdur Rasheed.