Massa Aksi Bela Tauhid Mulai Berdatangan di Patung Kuda, Jakpus

26 Oktober 2018 13:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa aksi bela Tauhid di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa aksi bela Tauhid di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Massa aksi Bela Tauhid mulai berdatangan ke titik kumpul aksi di dekat Patung Arjuna Wijaya atau biasa disebut Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka berkumpul sebelum nantinya berdemonstrasi di depan Gedung Kementerian Kordinator Polhukam pada 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, puluhan massa sudah mulai memadati lokasi titik kumpul. Mereka berdatangan dengan membawa berbagai atribut seperti bendera dan ikat kepala bertuliskan tauhid.
Walau massa aksi mulai berdatangan, lalu lintas di daerah patung kuda masih terpantau lancar.
Salah satu peserta aksi berumur 39 tahun yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sengaja berangkat dari Bogor untuk ikut aksi ini.
"Dari Bogor, cuma tiga orang sih. Kami dari sana pukul 08.00 WIB," kata peserta aksi tersebut, Jumat (26/10).
Dia merasa tergerak untuk ikut aksi karena adanya pembakaran bendera tauhid pada hari santri di Garut pada 22 Oktober lalu.
"Adanya pembakaran waktu hari santri nasional atribut bendera tauhid yang menurut mereka bendera HTI. Padahal beda banget itu. Saya enggak ngerti kenapa mereka berpendapat begitu," kata peserta aksi tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, ada perbedaan mencolok dari HTI dan bendera tauhid. HTI disebutnya menyantumkan nama organisasi dalam bendera.
"Kalau HTI ada tulisan HTI-nya gede banget. Dalam satu bendera ada putih hitam ada tulisannya kalimat tauhid. Kalau ini kan (bendera tauhid) enggak ada cuma ada kalimat tauhid saja," tambahnya.
Ilustrasi Bendera Tauhid. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bendera Tauhid. (Foto: AFP/JEWEL SAMAD)
Dia pun mengikuti aksi ini dengan harapan pelaku pembakaran dapat diproses hukum dan pihak Banser meminta maaf kepada seluruh umat muslim.
"Kami sebagai umat muslim minta keadilan saja. Sesuai dengan hukum yang berlaku. Banser diminta maaf sama MUI. Tapi kan belum ada minta maaf. Pelakunya harus diusut," ujarnya.
Sebelumnya, seruan aksi ini pertama kali beredar di media sosial. Dalam seruan tersebut disebutkan bahwa aksi tersebut rencananya diadakan pada Jumat, 26 Oktober 2018 dengan titik kumpul di Patung Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Ajakan untuk melakukan aksi tersebut menyusul terjadinya kasus pembakaran bendera yang dilakukan sejumlah orang dalam acara Hari Santri Nasional di Alun-alun Limbangan, Garut, pada Senin, 22 Oktober.
Aksi Bela Tauhid juga digelar di berbagai wilayah, di Solo, Banten, Garut, lalu Bangka dan Pekanbaru.