Massa Buruh SPSI Demo di Balai Kota, Minta Anies Revisi UMP DKI

18 Desember 2018 14:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa dari LEM SPSI demo di depan Balai Kota Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa dari LEM SPSI demo di depan Balai Kota Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Massa dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik, dan Mesin (LEM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) berunjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP).
ADVERTISEMENT
Ketua DPD LEM SPSI Jakarta, Yulianto, mengatakan untuk menaikkan UMP, Anies tidak harus mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015.
“Dulu kita gugat PTUN dan sudah dimenangkan, Pemprov DKI kasasi dan ditolak oleh Mahkamah Agung. Artinya UMP DKI mendasarkan PP 78 itu melanggar peraturan perundang-undangan,” kata Yulianto di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, (18/12).
“Dan itu alasan yang kuat buat Pak Anies untuk merevisi UMP DKI Jakarta yang sekarang Rp 3.940.973,” tambahnya.
Massa dari LEM SPSI demo di depan Balai Kota Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa dari LEM SPSI demo di depan Balai Kota Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Yulianto mengungkapkan pihaknya sudah berunding sebelum menuntut kenaikan tersebut. Yulianto menganggap adanya Permenaker Nomor 15 Tahun 2018 tentang Upah Minimum yang malah membuat Anies semakin sulit menaikkan UMP. Sebab menurutnya Permen tersebut juga menjadi acuan Anies dalam menetapkan UMP DKI 2018.
ADVERTISEMENT
“Padahal tahun lalu belum ada itu Permen lancar-lancar saja. Bukan hanya DKI Jakarta, di Banten, Jawa Barat pun lancar. Kawan-kawan boleh tahu di Sidoarjo kemarin Pakde Karwo sudah menetapkan UMK Sidoarjo digugat oleh Apindo dan dimenangkan oleh buruh,” ujar Yulianto.
Massa dari LEM SPSI demo di depan Balai Kota Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Massa dari LEM SPSI demo di depan Balai Kota Jakarta. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Yulianto menyayangkan upah di DKI Jakarta yang tidak sebanding dengan daerah sekitar lainnya. “Kita sudah kalah dengan Karawang, Bekasi, mereka lebih Rp 300 ribu dengan Karawang, padahal dulu DKI yang paling tinggi,” tegas Yulianto. UMP di kota-kota yang disebutnya telah mencapai lebih dari Rp 4 juta.
Saat ini para demonstran masih menunggu perwakilan agar ditemui oleh jajaran Pemprov DKI. Lalu lintas di sekitar Jalan Merdeka Selatan agak tersendat karena unjuk rasa. Tampak petugas kepolisian berjaga-jaga di lokasi.
ADVERTISEMENT