Masuknya Ahok ke PDIP Bukan Sesuatu yang Istimewa

Ahok menyapa media di dalam mobil Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan

PDIP menganggap masuknya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi anggota sebagai fenomena biasa. Ahok yang kini ingin disapa BTP, juga dipandang sebagai anggota biasa.

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah menyebutkan, hampir setiap hari ada orang baru yang mendaftarkan diri ke partai banteng moncong putih ini. Sehingga, bergabungnya Ahok bukan suatu hal yang spesial.

"Masuknya Ahok ke PDIP bukan sesuatu yang istimewa. Karena hampir setiap hari PDIP di berbagai daerah menerima pendaftaran kader-kader bangsa," kata Basarah di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/2).

Wasekjen PDI Perjuangan Ahmad Basarah Foto: Rosa Panggabean/Antara Foto

Karena tidak dianggap ada anggota yang spesial, Basarah mengatakan, Ahok harus melewati tahapan-tahapan penggemblengan seperti anggota PDIP lainnya. Ada kewajiban yang mesti dijalankan Ahok sebelum dinyatakan kader PDIP. Salah satu kewajiban yang harus dilakukan Ahok adalah mengikuti pelatihan kader partai.

"Kaderisasi oleh sekolah partai, lalu kemudian dari hasil mengikuti kaderisasi itu, seorang anggota partai, setelah dinyatakan lulus diklat kaderisasi partai, maka yang bersangkutan disematkan status sebagai kader partai," sebut Basarah.

"Pak Ahok statusnya baru anggota partai. Karena dia harus mengikuti jejak-jejak kaderisasi partai, sekolah partai, baru setelah itu, ketika Pak Ahok lulus, baru dinyatakan statusnya sebagai kader PDIP," imbuh Wakil Ketua MPR RI itu.

Ahok sebenarnya sudah tercatat sebagai anggota PDIP sejak 26 Januari 2019. Namun, dia baru menunjukkan identitas politik barunya saat mengunjungi DPD PDIP di Bali pada Jumat (8/2). Kala itu, Ahok menunjukkan jaket merah dan kartu anggotanya. Dia juga mengungkapkan rencana untuk berkeliling ke kantor DPD PDIP di seluruh Indonesia.