Masyarakat Batak Gelar Doa Bersama untuk Korban KM Sinar Bangun

23 Juni 2018 21:52 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana aksi doa bersama untuk KM Sinar Bangun (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aksi doa bersama untuk KM Sinar Bangun (Foto: Soejono Eben Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ribuan masyarakat menggelar doa bersama untuk korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di lapangan parkir Universitas Kristen Indonesia, Jakarta Timur. Doa bersama bertajuk Tangiang Tu Tao Toba diorganisir oleh kelompok Forum Peduli Tragedi Danau Toba.
ADVERTISEMENT
Ketua pantia acara Darman Siahaan menuturkan kegiatan ini dilakukan untuk sebagai bentuk solidaritas dan duka bersama masyarakat Indonesia khususnya masyarakat etnis Batak khususnya yang berada di Jakarta. ratusan penumpang kapal hingga hari ini dinyatakan masih hilang.
Ketua pantia acara Darman Siahaan menuturkan kegiatan ini dilakukan untuk sebagai bentuk solidaritas dan duka bersama masyarakat Indonesia khusunya masyarakat etnis Batak khususnya yang berada di Jakarta.
"Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk soladaritas kita masyarakat Indonesia khususnya masyarakat etnis Batak di Jabodetabek. Ini merupakan duka kita bersama kita tetap berharap keluarga dan penumpang kapal bisa kembali selamat ditemukan," ujar Darman di Lapangan Parkir UKI, Cawang, Jakarta Timur, Sabtu (23/6).
Selain sebagai bentuk belangsungkawa dan rasa duka, Darman bersama masyarakat lainya berharap tragedi ini menjadi perhatian dan evaluasi bagi pemerintah Pusat hingga daerah untuk menangani dan memperhatikan transportasi lewat Danau Toba khususnya kapal-kapal penyebrangan.
ADVERTISEMENT
"Ini Pak Jokowi sudah mengeluarkan sikap kemarin. Tapi kita berharap ke depan pemerintah daerah yang ada di Danau Toba harus memperhatikan safety apalagi menyoal keselamatan orang banyak,"ujarnya.
Setelah melakukan kebaktian dan doa bersama yang dipimpin oleh pemuka agama, ribuan masyarakat yang berada di lokasi juga menyalakan lilin dan musik tradisional yang bertemakan ungkapan dukacita yang dibawa oleh kumpulan artis-artis batak Indonesia.