Masyarakat Diimbau Tak Mendekati Tangkuban Parahu, Waspada Bahaya Gas

30 Juli 2019 18:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini gunung Tangkuban Parahu. Foto: Dok. PVMBG
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini gunung Tangkuban Parahu. Foto: Dok. PVMBG
ADVERTISEMENT
Masyarakat diimbau tak mendekati kawasan di dekat kawah Gunung Tangkuban Parahu, Subang. Ada gas yang sewaktu-waktu bisa keluar dari kawah dan berbahaya bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani dalam keterangannya, Selasa (30/7), masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata agar mewaspadai meningkatnya konsentrasi gas-gas vulkanik.
"Diimbau tidak berlama-lama berada di sekitar kawah aktif Gunung Tangkuban Parahu agar terhindar dari paparan gas yang dapat berdampak bagi kesehatan dan keselamatan jiwa," jelas Kasbani.
Dia juga menyampaikan, hingga sore ini pukul 18.00 WIB, tak ada erupsi lagi seperti ramai info yang tersebar. Tapi masyarakat diminta tetap waspada dan berhati-hati.
"Agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala vulkanik yang jelas," terangnya.
Foto cctv kawah gunung Tangkuban Parahu. Foto: Dok. PVMBG
Kasbani juga menyampaikan, Gunung Tangkuban Parahu yang berketinggian 2084 mdpl ini, masih mengeluarkan asap kawah bertekanan lemah hingga sedang.
ADVERTISEMENT
"Tinggi asap 100 meter dari dasar kawah. Tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-3 mm (dominan 1 mm)," terangnya.
"Masyarakat di sekitar dan pengunjung tidak mendekati kawah yang ada di puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500m dari kawah aktif atau sekitaran sepanjang area parkir bibir kawah dan tempat berdagang," tutup dia.
Lansekap Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi