news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Material Erupsi Merapi Picu Kebakaran di Taman Nasional

1 Juni 2018 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Asap dari letusan Gunung Merapi. (Foto: Komunitas waga lereng merapi)
zoom-in-whitePerbesar
Asap dari letusan Gunung Merapi. (Foto: Komunitas waga lereng merapi)
ADVERTISEMENT
Gunung Merapi kembali erupsi pada Jumat (1/6) pagi. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memantau terdapat lontaran material erupsi Merapi sehingga terjadi kebakaran vegetasi di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
ADVERTISEMENT
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menegaskan bahwa lontaran material tersebut bukan awan panas. Sementara kebakaran diperkirakan terjadi sampai batas bawah jalur pendakian Pasar Bubrah.
"Nanti dilihat lagi seperti apa, pastinya bukan awan panas, tapi lontaran material yang menyebabkan kebakaran," ujar Hanik di kantornya, Yogyakarta, Jumat (1/6).
Hanik mengatakan, lontaran material tersebut berjarak 1,5 Kilometer dari puncak merapi dan mengarah ke Selo Boyolali. Hanya saja, Hanik belum bisa menjelaskan secara rinci titik-titik mana saja yang tebakar. Namun, untuk sebaran abu vulkanik diperkirakan menuju ke arah barat daya.
"Titik terbakar, saya belum tahu persis. Untuk sebaran abu vulkanik ke arah barat daya," tuturnya.
Asap dari letusan Gunung Merapi (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Asap dari letusan Gunung Merapi (Foto: Dok. Istimewa)
Sementara itu, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudy Suhendar mengamini bahwa Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan mengamati bahwa asap putih yang mengepul diperkirakan karena adanya kebakaran vegetasi.
ADVERTISEMENT
"Asap putih kemungkinan terjadinya vegetasi yang terbakar," jelas Rudy.
Di sisi lain, Kepala Seksi Merapi BPPTKG Yogyakarta, Agus Budi Santoso menjelaskan kemunculan asap putih merupakan hal yang wajar. Meski begitu pihaknya mengaku akan terus melakukan verifikasi.
"Ini (asap putih) menjadi hal yang wajar karena kesesuaian waktunya dan material lontaran letusan. Tapi mungkin masih perlu verifikasi di lapangan," pungkas Agus.