Median: Elektabilitas Jokowi Turun di Pulau Jawa, Prabowo Naik

21 Januari 2019 14:31 WIB
comment
33
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin menjawab pertanyaan saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin menjawab pertanyaan saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)
ADVERTISEMENT
Lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis hasil survei terkait elektabilitas pasangan capres cawapres di bulan Januari 2019. Meski secara nasional Jokowi-Ma'ruf unggul dengan selisih 9,2 persen dibandingkan Prabowo-Sandi, namun terdapat penurunan elektabilitas di Pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun, menjelaskan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pada bulan Januari 2019 di Pulau Jawa turun dibandingkan November 2018.
Elektabilitas Jokowi di Pulau Jawa pada November 2018 mencapai 48,7 persen sementara di Januari 2019 turun menjadi 47,4 persen. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo-Sandi di Pulau Jawa justru naik di periode yang sama.
“Sementara Prabowo-Sandi justru mengalami kenaikan, dari angka elektabilitas 32,7 persen menjadi 35,6 persen,” kata Rico di Resto Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (21/1).
Survei Median. (Foto: Dok. Median)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Median. (Foto: Dok. Median)
Rico menjelaskan, elektabilitas Prabowo-Sandi di Pulau Jawa dipengaruhi oleh beberapa hal. Salah satunya aksi Alumni 212 di bulan November 2018. Rico menilai aksi yang masif di Pulau Jawa berpengaruh terhadap sentimen pemilih untuk Prabowo-Sandi.
ADVERTISEMENT
“Selain itu juga ada faktor keseriusan Prabowo-Sandi untuk mendirikan posko-posko pemenangan di Jawa seperti di Solo,” ujar Rico.
“Jadi selain 212, itu juga karena paslon 02 sibuk mendirikan basis-basis pemenangan di basis pemilih Pak Jokowi,” imbuhnya.
Meski begitu, menurut Rico, upaya Prabowo-Sandi ini masih belum signifikan untuk bisa memenangkan Pilpres 2019. Dia mengatakan, harus ada keseriusan lebih lanjut untuk mendongkrak elektabilitas melalui faktor lain sepert penjelasan lebih dalam mengenai visi misi Prabowo-Sandi.
Pers rilis peresmian Kantor Pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah. (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pers rilis peresmian Kantor Pusat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Solo, Jawa Tengah. (Foto: kumparan)
“Salah satu faktor mengapa pemilih nggak mau memilih 02 itu karena visi misinya belum jelas. Jadi saya kira 02 harus lebih dalam lagi memberikan penjelasan lebih dalam terkait visi misi dan hal apa yang akan mereka lakukan untuk lima tahun ke depan jika terpilih,” tutupnya.
ADVERTISEMENT
Secara nasional, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf mencapai 47,9 persen sementara Prabowo-Sandi 38,7 persen serta undecided voters mencapai 13,4 persen.
Responden survei Pilpres 2019 ini berjumlah 1.500 orang dan merupakan WNI yang sudah memiliki hak pilih. Margin of error sebesar +/- 2,5% pada tingkat Kepercayaan 95%. Metode yang digunakan Multistage Random Sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender. Survei digelar pada 6-15 Januari 2019.