news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Mega Utus Prananda Temui AHY untuk Bangun Kesepahaman

24 Februari 2018 13:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rencana putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menemui Ketum PDIP Megawati mendapat sambutan baik. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya akan berdiskusi untuk membangun kesepahaman dengan AHY.
ADVERTISEMENT
Diskusi direncanakan akan diselenggarakan usai Rakernas PDIP di Bali. Dia mengatakan kesepahaman tersebut bukan soal pencalonan di Pilpres 2019.
"Hal-hal realisitis lebih dulu, memahami visi dan misinya. Platform-nya, isu strategis di DPR, isu RUU KUHP," kata Hasto di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2).
Pengukuhan AHY sebagai Kogasma Partai Demokrat. (Foto: Puti Cinintya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengukuhan AHY sebagai Kogasma Partai Demokrat. (Foto: Puti Cinintya/kumparan)
Namun, untuk dialog dengan AHY ini Megawati mengutus orang lain. Hasto mengaku yang ditugaskan oleh Megawati yakni dirinya dan Muhammad Prananda Prabowo, yang juga putra dari Megawati.
"Mungkin karena ini kan bahasa orang muda, sehingga Ibu Mega kan menugaskan kami untuk bertemu," jelasnya.
Menurutnya, pertemuan dengan AHY ini merupakan tradisi dalam berpolitik. Sebelum AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono juga pernah bertemu dengan Megawati saat Kongres Partai Demokrat.
"(Pertemuan) Kami anggap penting karena politik tanpa dialog, tanpa gotong royong, akan kehilangan makna politik itu sendiri," kata Hasto.
ADVERTISEMENT
Selain AHY, Hasto mengaku ada sejumlah pihak yang mengajukan ingin bertemu dengan Megawati. Salah satunya yakni Ketum PAN Zulkifli Hasan.
"Dalam pengambilan nomor urut, Pak Zul juga minta untuk dapat diprioritaskan bisa bertemu dengan Ibu Mega dan kapasitas Pak Zul sebagai Ketua MPR. Tentu mendapat preferensi, mengingat dialog kebangsaan dan bagaimana fungsi MPR," ujarnya.