Megawati Ingin Model Komunikasi Pos, Telegram hingga Morse Dihidupkan

31 Mei 2018 17:20 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati di Peringatan 73 Tahun Pancasila (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Megawati di Peringatan 73 Tahun Pancasila (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menginginkan agar model komunikasi lama dihidupkan kembali. Menurutnya, hal ini berguna bagi warga yang tinggal di daerah pedalaman dan perbatasan yang masih terkendala akses informasi.
ADVERTISEMENT
Megawati menyebut, model komunikasi lama yang harus dihidupkan antara lain pos, telepon, informasi dalam bentuk telegram hingga sandi morse.
"Kami diajari morse. Tapi anak-anak sekarang enggak tahu ya. Padahal menurut saya sangat diperlukan, bukan sebagai bernostalgia. Tapi bayangkan jika kalau kita pergi, di ujung republik belum ada orang bisa ber-HP dan tidak ada sinyal," ujar Mega saat menghadiri Peringatan 73 Tahun Lahirnya Pancasila bersama PT Pos Indonesia dan ANRI di Gedung Filateli, Jakarta Pusat, Kamis (31/5).
Ia juga mencoba bayangkan saat orang-orang yang tinggal di daerah yang susah dijangkau. Mereka mengalami berbagai kendala, mulai dari mahalnya ongkos pengiriman barang hingga sulitnya mendapatkan informasi.
"Mohon pergi ke ujung Indonesia untuk bisa membantu. Apa betul rakyat kita kalau mau kirim barang maunya cepat? Kan ongkosnya mahal. Saya juga ingin telegram dihidupkan kembali," kata Mega.
ADVERTISEMENT
Mega menilai, model komunikasi lama tersebut mudah digunakan tanpa takut kena pemblokiran, seperti kebanyakan model komunikasi saat ini yang menggunakan satelit.
"Hal-hal seperti ini menurut anak muda kuno. Mudah-mudahan ini ditularkan ke generasi muda dan berguna bagi saudara kita yang berada di luar jangkauan teknologi canggih," ucap Mega.
"Jangan liat kota-kota besar. Lihat (daerah) pelosok, hutan. Mereka ingin mengetahui banyak hal tapi tak bisa. Kecuali mereka keluar (wilayahnya). Tapi mereka punya kekuatan yang saya pernah lihat sendiri sungguh mengagumkan," tambah dia.
Lebih lanjut, Mega melihat akibat Indonesia yang dijajah selama 350 tahun mengakibatkan masih ada penduduknya yang tidak memiliki kemampuan.
"Akibat 350 tahun kita dijajah itu kita betul, dan lalu jangan saya dibully. Akibatnya, mental budak itu memang masih ada. Akibat apa? Secara genetika turun," pungkasnya.
ADVERTISEMENT