news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Megawati Serahkan KTA PDIP ke 41 Ulama dan 23 Purnawirawan TNI-Polri

2 April 2019 17:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, berfoto bersama para penerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, berfoto bersama para penerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada para habib, purnawirawan TNI-Polri, dan akademisi yang bergabung menjadi anggota partai berlambang banteng itu, Selasa (2/4).
ADVERTISEMENT
Pelantikan yang dilaksanakan di Gedung pusat DPP PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat itu juga dihadiri Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, serta jajaran pengurus pusat lainnya.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bersalaman dengan para penerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Megawati mengucapkan selamat datang kepada seluruh anggota barunya itu. Dia memberi pengenalan dan penjelasan mengenai PDIP.
“Bapak Ibu terima kasih bahwa kami dipercaya sehingga didatangi untuk bisa bersama dalam satu rumah yang disebut PDIP,” ujar Megawati.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bersama Hasto Kristiyanto dan Djarot Saiful Hidayat di penyerahan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Megawati menceritakan, berbagai pengalaman hidup sejak zaman kemerdekaan RI di era Bung Karno, pengalamannya sendiri berkutat dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di era Orde Baru yang kemudian berubah menjadi PDIP, hingga pengalaman menjadi presiden.
"Kami ini ya begini. Yang jelas, paling utama bagi kami adalah ideologi Pancasila," kata Megawati.
ADVERTISEMENT
Presiden Kelima Indonesia itu meminta agar para ulama, purnawirawan, dan akademisi agar terus menjaga bangsa ini dan setia pada jalan Pancasila dan Islam yang rahmatan lil alamin.
"Kenapa tak dinikmati kemerdekaan ini dengan menikmati Pancasila? Mari lebih baik kita lakukan itu daripada sesuatu yang keras-keras," kata Megawati.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bersalaman dengan para penerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Selasa (2/4). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Hasto mengatakan, total yang dilantik dan diberikan KTA sebanyak 41 habib, 21 purnawirawan TNI, dua purnawirawan Polri, serta dua akademisi.
"Mendengar ada ulama yang hendak menerima KTA dari Ibu Megawati, purnawirawan TNI-Polri tak mau kalah. Apalagi di debat pilpres kemarin ada yang mengaku dirinya lebih TNI dari TNI," kata Hasto Kristiyanto, membuka pelantikan tersebut.
Adapun Habib yang menerima KTA itu di antaranya Habib Husein Muhdar Almuhdar, Habib Muhammad Sholeh Al Muhdar, Habib Ali Assegaf mewakili Masyarakat Dialog Antar Agama, KH Zainal Arifin bersama 20 ulama Betawi, dan Habib Salim. Turut hadir juga perwakilan KWI Romo Agustinus Heri Wibowo dan Pendeta Albertus Patty dari PGI.
ADVERTISEMENT
Sejumlah nama purnawirawan yaitu Mayjen TNI (Purn) Andri Sutarno, Mayjen TNI (Purn) Bambang Haryanto, Laksamana Madya TNI (Purn) Yuhastihar, Marsekal Muda TNI (Purn) Benedictus Widjanarko, dan Irjen Polisi (Purn) Albertus Simanjuntak. Sementara dari kalangan akademisi, ada Diah Arimbi dan Bambang Pitoyo.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Pemberian KTA ini adalah wujud PDIP sebagai rumah kebangsaan Indonesia Raya. PDIP selalu berjuang menjadi rumah rakyat, berjuang menjalankan cita-cita Bung Karno demi terwujudnya kesejahteraan rakyat," lanjut Hasto.
Dalam kesempatan itu, Habib Husein Muhdar Al Muhdor berbicara mewakili para ulama lainnya. Dia berpantun sebagai tanda bergabungnya dirinya dalam partai banteng itu.
"Gedhang Goreng enak legit, melok Banteng wani mati. Kita berjuang menyebarkan kebaikan dan menegakkan kebenaran. Itulah yang dimaui oleh Pak Karno untuk kita lakukan,” ujar Habib Husein.
ADVERTISEMENT