Melanie Subono, Lebaran, dan “Anak-anaknya”

27 Juni 2017 9:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Melanie Subono dan anjing peliharaannya (Foto: Instagram/@melaniesubono)
zoom-in-whitePerbesar
Melanie Subono dan anjing peliharaannya (Foto: Instagram/@melaniesubono)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anjing, kucing, burung, ular, dan ikan merupakan ragam hewan peliharaan yang cukup umum ditemui.
ADVERTISEMENT
Banyak yang memiliki mereka untuk dijadikan penghibur, teman, hingga dianggap sebagai anak sendiri dalam hidupnya. Pun tak sedikit orang yang rela mempertaruhkan nyawa dan harta demi peliharaannya tersebut.
Begitulah cinta antara dua genus yang berbeda ini dapat terjadi.
Lalu bagaimana jika suatu saat keadaan memaksa mereka untuk berpisah dalam jangka waktu cukup lama? Semisal momen mudik saat kita meninggalkan rumah hingga sekitar seminggu lamanya.
Percaya dan relakah kita menitipkan hewan peliharaan kepada orang ketiga?
Beberapa bulan lalu, penyanyi, artis, dan aktivis Melanie Subono mencurahkan kekesalan sekaligus rasa sedihnya di media sosial setelah anjing kesayangannya, Nina, mati di sebuah shelter hewan.
kumparan (kumparan.com) pada Kamis (22/6), berkesempatan berbincang dengan Melanie yang berbagi pengalaman dalam merawat dan menitipkan anjing peliharaannya.
ADVERTISEMENT
Berikut isi perbincangan kami selengkapnya dengan Melanie.
Melanie Subono dan Neng, anjingnya. (Foto: Instagram/@melaniesoebono)
zoom-in-whitePerbesar
Melanie Subono dan Neng, anjingnya. (Foto: Instagram/@melaniesoebono)
Sebelum bicara soal tempat penitipan, sesulit apa sebenarnya membawa hewan peliharaan untuk perjalanan jauh? Ataukah secara fisik perjalanan jauh akan menyiksa mereka?
Sama seperti manusia, susahkah perjalanan jauh untuk manusia?
Tergantung orangnya, usia berapa, bagaimana kesehatan mereka, sudah pernahkah mereka traveling sebelumnya, sejauh apakah perjalanannya?
Sama saja.
Sama seperti manusia. Pikirkan di mana mereka buang air selama perjalanan, bagaimana makan mereka. Setelah makan,mereka harus tetap dibawa jalan. Di mana mau berhenti dan bawa mereka jalan ?
Sudahkah dibawa ke dokter? Membuat mereka pingsan selama perjalanan pun tidak bisa diterapkan pada semua anjing.
Setiap pencinta anjing yang “benar” pastinya sudah rutin memeriksakan anjing mereka ke dokter. Nah, tanyakan pada dokternya bagaimana dan apa sarannya.
ADVERTISEMENT
Kalaupun akhirnya sanggup dibawa, apakah tempat-tempat umum (misal rumah makan atau mall) di Indonesia sudah banyak yang secara terbuka mengizinkan mereka untuk menemani kita?
Nope, hahahaha. Boro-boro. Yang ada kebanyakan gambar larangan membawa piaraan. Pikirin juga bukan cuma cara membawa mereka, tapi kalau dibawa, mau nginep di mana? Apakah hotel membolehkan tamu membawa peliharaan.
Rumah saudara? Oke, saudaranya tidak masalah, bagaimana dengan lingkungannya? Apakah tetangganya terbiasa dengan anjing? Apakah di sana lingkungannya terbiasa tutup pintu biar anjing tidak kabur?
Apakah banyak anak kecil atau gimana? Anjing kita jenis kepribadian apa, alfakah? Dominankah? Biasakah tiba tiba bertemu banyak orang asing? Banyak yang harus dipikirkan.
Bicara soal menitipkan hewan, bagaimana kita memastikan bahwa mereka rela untuk dititipkan? Dan apakah rela atau tidak rela, kita harus memaksakan untuk kebaikan mereka?
ADVERTISEMENT
Sebagai orang yang baru melakukan kesalahan dengan menitipkan “anak” (hewan peliharaan) untuk beberapa hari saja ke teman dekat dan ternyata salah, saya tidak bisa kasih masukan di sini.
Saya kira saya udah orang paling teliti dan bawel dan lain-lain. Ternyata sahabat saya sendiri melakukan hal seperti itu. So, maaf pertanyaan yang satu ini saya tidak tahu jawabannya.
Apa tips-tips atau langkah-langkah untuk memilih tempat penitipan hewan yang baik dan terpercaya?
Jawaban saya sama seperti pertanyaan sebelumnya. Saya sekarang tidak lagi mau nitip. Saya tetap membiarkan “anak-anak” di rumah, tapi ada kennel boy yang datang dan menginap di rumah.
Sehingga lingkungan atau kebiasaan mereka tidak berubah dan “anak-anak” gue bisa tetep nyaman. Seperti menyewa baby sitter lah.
Nina, anjing Melanie Subono (Foto: Instagram @melaniesubono)
zoom-in-whitePerbesar
Nina, anjing Melanie Subono (Foto: Instagram @melaniesubono)
Jika telah dititipkan dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan (contoh: sakit,luka) pada hewan kita, bagaimana cara memastikan siapa pihak yang bertanggung jawab atau apa penyebab pasti dari hal-hal yang menimpanya?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pesan-pesan untuk meningkatkan kecintaan dan kasih sayang kita kepada hewan?
BERHENTI memperlakukan mereka seperti binatang, MULAILAH perlakukan mereka seperti MAkHLUK HIDUP.
Saat kita sadar mereka mahluk hidup, maka kita sadar mereka merasakan hal sama seperti kita. Sedih, sakit, senang, lapar, marah, dan lainnya.
Bahkan DI LEVEL LEBIH DARI KITA.
Mereka hidup HANYA UNTUK KITA, sementara kadang mereka cuma jadi bagian kecil dari hari kita.
Bisa cerita sedikit soal hewan peliharaan yang dimiliki sekarang?
Aku ada 6 “anak”, semua hasil rescue kecuali 1. Lima itu punya masalah sendiri-sendiri, baik dari fisik, masa lalu, dan lainnya. Mereka adalah hidup gue.
Gue selalu bilang, kalau mau punya anak beneran, coba dulu dengan pelihara anjing. Karena itu jauh lebih susah.
ADVERTISEMENT
Anak, pada usia tertentu akan bisa ngomong, atau ngapa-ngapain sendiri, sementara anjing seumur hidup bahkan makan harus dari kita.
Anak usia tertentu bisa cari uang sendiri, jalan sendiri, bilang kalau dia sakit dan lainnya.Tidak dengan anjing. Ini komitmen seumur hidup.
Dan itu yang gue lakukan dengan 6 “anak” gue. Punya duit 10 ribu ya mikirin bagaimana mereka makan dulu sebelum gue.
Pindah rumah? Mastiin lingkungannya ramah anjing dulu sebelum nyocokin sama diri sendiri.
Melanie lalu bercerita dua masalah penting yang ia soroti saat orang-orang mudik lebaran.
ADVERTISEMENT
MEREKA BUKAN MANUSIA YANG BISA ATUR MAKANAN SENDIRI, JADI JANGAN GILA DENGAN BILANG “GUE NINGGALIN MAKANAN BUAT SEMINGGU KOK KE ANJING GUE.”
CARI ORANG YANG BISA ISI MANGKOK AIR ATAU KASIH MAKANAN SEHARI SEKALI AJA KE DIA.
GUE PUNYA ANJING UDAH JANTUNGAN, TUA, HAMPIR 14 TAHUN. DIA SYOKNYA SETENGAH MATI KALAU DENGAR PETASAN ATAU KEMBANG API BESAR.
DIA PERNAH NUBRUK PAGER BESI AMPE ANCUR DAN LARI KELUAR SAAT DENGER PETASAN.