Melihat Al-Quran Pelepah Pisang di Bogor Warisan Putra Sunan Bonang

4 Juni 2018 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekilas tak ada yang berbeda dari Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor. Tapi, pondok pesantren ini menyimpan dua Al-Quran unik berukuran besar yang dibuat dari pelepah pisang dan lempengan baja.
ADVERTISEMENT
Al-Quran yang terbuat dari pelepah pisang berukuran 3x1,5 meter ini lebih dulu menghuni Masjid Toha, masjid yang digunakan khusus untuk santri putra di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.
Ibnu menuturkan, Al-Quran ini dulu ditulis oleh salah seorang Putra Sunan Bonang di kawasan Moro, Filipina Selatan. Pendiri pondok pesantren Al-Ashriyyah, Habib Saggaf bin Mahdi bin Syekh Abu Bakar bin Salim atau lebih dikenal para santri sebagai Abah itu kemudian memboyong Al-Quran ke pondok pesantren karena Filipina Selatan bergejolak.
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
"Al-Quran ini sudah ada di pesantren ini sejak tahun 2010," kata Kepala Pondok Pria Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Ustaz Ibnu Muti saat berbincang dengan kumparan, Senin (4/6).
"Putra Sunan Bonang ini dulu berdakwah ke Moro. Ya karena beliau berduka bapaknya meninggal beliau melampiaskan kesedihannya dengan menulis Al-Quran," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Al-Quran tersebut terlihat disimpan dalam kotak kaca untuk mencegah terjadi kerusakan. "Dari kita untuk sementara seperti biasa kita bersihkan dengan kemoceng. Intinya ada perhatian khususlah, ada petugas khusus yang menjaga dan merawat," tutur Ibnu.
Ibnu juga menyebut ada 8 buah Al-Quran pelepah yang dimiliki Pesantren ini. Seluruhnya memiliki isi yang sama dengan Al-Quran pada umumnya dan terdiri atas 30 juz.
"Ini dulu semua santri-santri yang hafal Al-Quran dipanggil untuk membaca isi Al-Quran ini. Setelah diperiksa ternyata isinya sesuai dan sama dengan Al-Quran pada umumnya," ucap Ibnu.
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Al-Quran Lempeng Besi Buatan Abah, Bukti Kecintaan Terhadap Al-Quran
Selain menyimpan Al-Quran dari pelepah pisang, Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor juga memiliki satu lagi Al-Quran unik. Al-Quran itu adalah Al-Quran yang terbuat dari lempeng baja karya Abah dan 9 orang ulama lainnya di Pulau Jawa.
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
"Karena kecintanya Abah dengan Al-Quran, saking cintanya Abah dengan Al-Quran, Abah ingin membuat Al-Quran terberat di dunia. Nah ini hasil karyanya," kata Ibnu.
ADVERTISEMENT
"Al-Quran ini dibuat selama 5 tahun lamanya oleh Abah dan 9 ulama lainnya. Selama 5 tahun puasa dan dalam keadaan suci. Jadi tidak sembarangan. Alhamdulillah bisa bertahan berabad-abad," imbuh dia.
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
Al-Quran tersebut dijejerkan sebanyak 15 stand di samping Al-Quran dari pelepah pisang. "Total ada 360 keping, ini bolak balik. Kalau ditotal, beratnya ada sekitar 1,2 ton," tuturnya.
Ibnu menilai, langkah Abah dalam membuat mewarisi Al-Quran terbesar dari pelepah pisang dan membuat Al-Quran terberat di dunia ini merupakan bagian dari menjalankan amanah. Untuk itu, seluruh santri wajib menghafalkan Al-Quran agar terus menjalankan amanah merawat Al-Quran.
"Semua santri diwajibkan membaca menghafal," ucap dia.
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja  (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Al-Quran pelepah pisang dan Al-Quran baja (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)