news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Melihat dari Dekat Dampak Kerusakan Tsunami di Banten dan Lampung

24 Desember 2018 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Hotel Mutiara Carita usai diterjang tsunami di Selat Sunda. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tsunami memporak-porandakan kawasan Banten dan Lampung, Sabtu (22/12) malam sekitar pukul 21.40 WIB. Bencana alam yang merenggut korban jiwa ini terjadi tanpa ada tanda-tanda gempa bumi sebelumnya. BNPB menyebut tsunami itu disebabkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu merenggut ratusan nyawa. Di antaranya adalah personel band Seventeen yang sedang manggung di gathering PLN di Tanjung Lesung, Banten.
kumparan memiliki sejumlah video terkait peristiwa tsunami tersebut. Mulai dari video mengenai erupsi Gunung Anak Krakatau, kondisi panggung band Seventeen usai diterjang tsunami, hingga kondisi terkini Pantai Kalianda di Lampung Selatan.
1. Erupsi Gunung Anak Krakatau
Video erupsi Gunung Anak Krakatau ini diambil pada Sabtu sekitar pukul 18.00 WIB. Sekitar tiga jam sebelum tsunami di Selat Sunda terjadi.
Dari video yang dirilis Kementerian LHK itu, tampak api terlihat berpijar dari Gunung Anak Krakatau.
"Telah terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau berupa abu vulkanik berwarna hitam pekat yang mengarah ke timur laut dan timur," demikian keterangan Kementerian LHK seperti dikutip kumparan, Minggu (23/12).
ADVERTISEMENT
2. Polisi Evakuasi Korban Tsunami di Banten
Sejumlah personel kepolisian sibuk mengevakuasi korban tsunami yang menerjang Banten. Sejumlah kantong mayat tampak dievakuasi dari reruntuhan bangunan.
Kesulitan yang dialami adalah nyaris lumpuhnya Jalan di Desa Cinangka, Banten, akibat tertutup material dampak tsunami.
3. Kondisi Panggung Band Seventeen Pascatsunami
Konser yang dilakukan band Seventeen harus kandas usai diterpa tsunami. Band yang dinahkodai Riefian Fajarsyah ini bahkan kehilangan dua anggotanya, Bani (bassist) dan Herman (gitaris), dalam bencana tsunami di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.
Hingga kini hanya Ifan, vokalis, yang diketahui selamat dari bencana tersebut. Sedangkan Andi (drummer), masih belum diketahui keberadaannya.
Usai tsunami menerjang, tampak lokasi panggung itu begitu berantakan. Tak ada lagi keceriaan seperti pada Sabtu malam, yang tersisa hanyalah puing-puing dan sisa air laut yang naik ke daratan.
ADVERTISEMENT
4. Situasi Korban Tsunami di RSU Kalianda, Lampung
Polda Lampung mencatat ada 60 orang yang tewas dan 230 korban luka per 24 Desember 2018. Sementara itu, sekitar 400 rumah rusak akibat tsunami tersebut .
Pantauan kumparan di lokasi pada Minggu (23/12), sejumlah korban bencana tsunami sedang menjalani perawatan medis. Sebagian di antaranya ada pihak keluarga yang tak kuat menahan tangis.
5. Istri Ifan Seventeen Belum Ditemukan
Istri vokalis Seventeen, Dylan Sahara, hingga kini belum ditemukan. Sebelumnya, bermbus kabar bahwa istri dari Ifan Seventeen itu telah ditemukan. Namun, setelah dicek ke lokasi hasilnya nihil.
Hingga kini, tidak ada yang tahu apakah Dylan selamat atau tidak. Namun, Ifan serta tim Seventeen masih terus mencari informasi pasti.
ADVERTISEMENT
6. Pantauan Udara Pantai Kalianda
Pantai Kalianda di Lampung Selatan merupakan daerah terparah yang terdampak tsunami. Akibat tsunami yang menerjang, tercatat sebanyak 60 orang meninggal dunia dan 230 luka-luka di wilayah Lampung Selatan. Data itu didapatkan kumparan dari BNPB per tanggal 24 Desember 2018.
Pantai Kalianda sendiri merupakan destinasi wisata yang populer di Lampung. Pemandangan Gunung Rajabasa dan Gunung Krakatau dapat disaksikan lewat pantai ini.
7. Tsunami Masih Berpotensi Terjadi
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan longsoran bawah tanah Gunung Anak Krakatau masih terus terjadi. Longsor bawah tanah tersebut terjadi dikarenakan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.
Dengan demikian, kata Sutopo, potensi tsunami diprediksi masih akan terjadi. “Longsor bawah laut yang diakibatkan oleh aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau masih terus dilakukan kajian penelitian oleh BMKG, KKP, Badan geologi,” ujarnya di Kantor BPBD DIY, Minggu (23/12).
Kronologi tsunami di Selat Sunda. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kronologi tsunami di Selat Sunda. (Foto: Anggoro Fajar Purnomo/kumparan)
ADVERTISEMENT