Melihat Deretan Gubuk Koruptor di Lapas Sukamiskin

21 Juli 2018 10:47 WIB
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPK menangkap Kepala Lapas Kelas 1 Sukamiskin Wahid Husen. Wahid diduga menerima suap dari sejumlah narapidana korupsi. Selama ini, Lapas Sukamiskin dikenal sebagai lapas khusus untuk tahanan kasus korupsi.
ADVERTISEMENT
Uniknya dalam lapas ini ada gubuk yang dibangun dari bambu. Gubuk-gubuk ini persis seperti saung di rumah makan sunda. Sebenarnya saung itu bukan bagian dari bangunan dan fasilitas dari Lapas Sukamiskin.
Gubuk-gubuk ini dibangun oleh para napi korupsi yang ditahan di Lapas Sukamiskin. Berdiri di tengah-tengah taman, gubuk-gubuk itu menjadi tempat bersantai para napi korupsi.
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin. (Foto: Ilham Bintang)
Setiap napi korupsi memiliki satu gubuk. Misalnya Akil Mochtar punya sendiri, demikian juga Luthfi Hasan Ishaaq. Gubuk-gubuk ini terdiri dari dua tipe. Ada tipe lesehan dan gubuk berfasilitas kursi duduk.
Biasanya para napi korupsi menggunakan saung-saung ini untuk menerima tamu atau keluarga yang datang sembari bercengkerama dan menyantap makanan. Persis seperti suasana saung di rumah makan sunda.
Lapas Sukamiskin. (Foto: Dok Ilham Bintang)
zoom-in-whitePerbesar
Lapas Sukamiskin. (Foto: Dok Ilham Bintang)
Bahkan, ada juga gubuk yang digunakan untuk kantin para napi korupsi. Meski dibangun oleh para napi korupsi, gubuk-gubuk tersebut dikelola koperasi di Lapas Sukamiskin. Namun, tak diketahui sejak kapan saung-saung itu dibangun di Lapas Sukamiskin.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau mereka ada tamu, ada keluarga datang, kan enggak mungkin dibawa ke kamarnya. Kan harus ada tempat. Itulah makanya mereka bikin saung-saung, tapi itu kan enggak benar," jelas Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Selasa (7/2/2017).
Meski demikian, Yasonna menganggap keberadaan gubuk-gubuk itu menyalahi aturan. Oleh karena itu pihaknya membongkar gubuk-gubuk itu dan mendirikan ruang aula yang dapat digunakan untuk menerima tamu para napi koruptor.
"Kami siapkan juga tempat pertemuan karena tidak ada tempat pertemuan, aula," tegasnya.
Namun, nyatanya hingga saat ini sebagian saung itu masih berdiri kokoh di dalam Lapas Sukamiskin. Meski beberapa sudah dibongkar.