Melihat Lebih Dekat Pijat Patah Tulang H.Naim

18 Desember 2017 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
ADVERTISEMENT
Hangat sinar matahari dan udara Jakarta masih cukup bersahabat pagi itu. Suasana ramai terlihat di salah satu rumah yang berada di Jalan MPR III dalam No. 24, Cilandak Barat, Jakarta Selatan. Sejumlah kendaraan bermotor terparkir rapih di halaman rumah yang tidak begitu luas itu. Rumah sederhana yang tak pernah sepi oleh pelanggan tersebut merupakan tempat pengobatan pijat patah tulang H. Naim.
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Berdiri sejak tahun 1960-an tempat pijat patah tulang yang sudah menggema namanya di Jakarta dan sekitarnya tersebut buka setiap hari mulai pukul 05.30 - 22.00 WIB.
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Suara rintih kesakitan lantang terdengar pada setiap pasien yang diurut, tidak jarang pula ada pasien yang sudah melakukan pengobatan dan tes rontgen di Rumah Sakit namun tetap menjalani pengobatan di H. Naim.
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Minyak cimande yang menjadi ciri khas pijat H Naim dan dibawa langsung dari Cimande ini berbahan dasar kelapa dan tebu. Setiap harinya puluhan pasien berlalu-lalang, terutama saat akhir pekan yang bisa mencapai 300-an pasien.
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Terdapat unsur spiritual yang cukup kental dalam pengobatan H. Naim ini. Seperti yang dikatakan oleh H. Khosasih, putera ke-11 H. Naim, bahwa "Sebelum diberikan kepada pasien, minyak tersebut sudah didoakan terlebih dahulu atau biasa disebut wiridan".
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Berbagai kalangan masyarakat ikut mengantre demi mendapat pengobatan di praktik pijat tulang H. Naim, Baik tua, muda, perempuan, ataupun laki-laki. Praktik pijat tulang H. Naim tidak mematok harga khusus kepada pasiennya.
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pijat patah tulang H.Naim. (Foto: Fanny Kusumawardhani\kumparan)
Meski teknologi dan ilmu kedokteran semakin canggih, nyatanya masih banyak masyarakat di ibu kota yang mempercayakan kesembuhan ataupun kesehatannya pada pengobatan alternatif.
ADVERTISEMENT