Melihat Mama-mama Pengrajin Noken di Manokwari, Papua Barat

11 Desember 2018 12:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengrajin noken di Papua Barat. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengrajin noken di Papua Barat. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekelompok perempuan di Distrik Monokwari Selatan, Papua Barat, dengan tekun membuat kerajinan tangan khas Papua, yakni Noken. Hasil kerajinan tangan mereka akan dijual ke toko dan gerai di pasar terdekat untuk menambah penghasilan mereka.
ADVERTISEMENT
Aktivitas pembuatan Noken itu dilakukan mama-mama (sebutan ibu-ibu di Papua) sambil menjaga hewan ternaknya seperti babi dan kerbau. Dalam sehari, para mama mengaku bisa menyelesaikan satu Noken berukuran kecil.
“Noken terbuat dari benang wol, aslinya terbuat dari kulit kayu dan dia bisa melar,” kata seorang pengrajin bernama Lorince Bonggo di Distrik Monokwari Selatan, Papua Barat, Selasa (11/12).
Pengrajin noken di Papua Barat. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengrajin noken di Papua Barat. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Hasil kerajinan tangan para mama dijual Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per satu Noken. Noken yang telah dibuat diserahkan pada seorang Babinkamtibmas Polda Papua Brigadir Ichsan Purnama untuk dijajakan ke pasar dan toko pakaian.
“Saya dipercaya oleh mereka untuk memasarkan noken. Walaupun awalnya mereka takut berkomunikasi dengan saya, tapi perlahan mulai semakin dekat,” ucap Ichsan.
ADVERTISEMENT
Ichsan mengungkapkan, kegiatan pembuatan Noken juga diikuti juga oleh kaum pria di Monokwari Selatan. Hasil dari penjualan Noken mereka gunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya.
“Biasa dijual di galeri atau ditawarkan orang per orang. Sejauh ini ada binaan 20 orang,” pungkasnya.
Harapan dari mama-mama pembuat Noken, Pemerintah Provinsi Papua Barat dapat membangun sekolah di kawasan Monokwari Selatan. Sebab, jarak yang ditempuh murid ke sekolah yang berada di Kota Monokwari cukup jauh.