Melihat Masjid 'Berbalut' Asmaul Husna di Serpong

8 Juni 2018 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ada yang menarik dari deretan bangunan di kawasan Paramount Serpong, Tangerang, Banten. Di antara puluhan ruko yang berjejer rapi, berdiri sebuah bangunan dengan desain dan warna hijau yang menyolok. Bangunan itu ialah Masjid Asmaul Husna, karya arsitek sekaligus Wali Kota Bandung non-aktif Ridwan Kamil.
ADVERTISEMENT
Penasaran dengan masjid tersebut, kumparan mencoba untuk mengunjungi masjid dengan dominasi warna hijau itu. Dari halaman depan, nama masjid itu terpampang sangat jelas: Masjid Asmaul Husna.
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Nama yang diambil untuk masjid itu tentu bukan sembarang nama. Sebab, dinding bagian luar bangunan seluas 2.500 meter persegi itu dihiasi oleh ornamen kaligrafi 99 nama Allah SWT yang mulia, atau lebih dikenal dengan Asmaul Husna.
Sekilas, penulisan Asmaul Husna itu memang sulit terbaca bagi masyarakat awam. Sebab, penulisan Asmaul Husna itu menggunakan kaligrafi kufi, jenis kaligrafi Arab tertua.
Salah seorang penjaga masjid bernama Riki mengatakan, jika jemaah masjid ingin bisa membaca kaligrafi itu, bisa membaca buku panduan yang disediakan oleh masjid tersebut.
ADVERTISEMENT
Masjid ini memiliki bentuk kubah yang berbeda dari biasanya. Kubah Masjid Asmaul Husna berbentuk lengkungan tipis. Namun, tidak cembung dan permukaan kubahnya akan semakin turun menjorok ke belakang masjid.
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Tidak hanya itu, bentuk menaranya juga unik. Sebab ia berbentuk seperti bambu runcing yang dihiasi bintang dan bulan sabit di atasnya.
Setelah puas mengamati bentuk masjid dari luar, kumparan mencoba masuk ke dalam masjid. Masjid Asmaul Husna terdiri 3 pintu dan 3 lantai. Lantai yang pertama digunakan untuk kegiatan keislaman. Seperti seminar, resepsi nikah, manasik haji, dan kajian.
Lantai kedua, merupakan ruang utama masjid untuk melaksanakan ibadah salat. Di ruangan ini jemaah akan disuguhi cahaya dari lampu bintang dan bulan sabit yang bertengger di langit-langit masjid.
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Asmaul Husna, Tangerang, Banten (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Perpaduan pencahayaan yang pas dari lampu dengan sentuhan dekorasi dinding dan laintainya menambah kesan mewah pada masjid ini. Meski terkesan modern, di sudut ruangan ini terdapat mimbar yang bergaya tradisional. Mimbar itu terbuat dari kayu dan berwarna coklat matang.
ADVERTISEMENT
Sementara, pada lantai ketiga masjid merupakan ruang tambahan yang digunakan untuk Salat Jumat. "Kalau salat Jumat, lantai dua, tiga, digunakan jemaah. Kan kalau lantai dua aja enggak cukup," jelas Riki.