Melihat Patroli Laut di Gugus Kepulauan Ternate

25 Oktober 2018 7:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patroli Laut Polairud Polda Maluku Utara (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patroli Laut Polairud Polda Maluku Utara (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di tengah desir ombak di Pelabuhan Mangga Dua, Ternate, Maluku Utara. Sejumlah pasukan dari Polairud Polda Maluku Utara bersiap masuk ke kapal jenis C1 yang sanggup memuat 16 personil bersenjata lengkap. Rutinitas pasukan ini dalam rangka patroli laut di peraiaran Kepulauan Ternate.
ADVERTISEMENT
Sebelum Pasukan Polairud Maluku Utara dilepas berpatroli, mereka mendapat arahan dari Komandan patroli Bripka Ikhram yang mengucapkan taklimat akhir di dermaga. Diikuti seruan “siap!” Patroli pun digelar.
Sekitar pukul 15.00 WIT, kapal mulai bergerak menuju ke perairan lepas menuju utara. kumparan bersama Polairud berkesempatan ikut serta mengitari Pulau Maitara.
Sepanjang jalur laut yang dilewati, pemandangan indah tersaji didepan mata. Gugus kepulauan Tidore tidak hanya menyajikan hamparan laut, tetapi pegunungan yang menjulang dipadu dengan biru laut menjadi sebuah kesan yang tak terlupa.
Tidak terasa Kapal Patroli Polairud begitu cepat meninggalkan pulau Ternate. Kapal semakin mendekat, memperlihatkan rupa Gunung Gamalama yang berada di belakang. Terompet kapal berbunyi nyaring, sebuah kapal Pertamina tampak di buritan kiri kapal. Tim Patroli pun merapat di buritan sisi kanan kapal.
Patroli Laut Polairud Polda Maluku Utara (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patroli Laut Polairud Polda Maluku Utara (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Setelah rapat, kami bersama petugas Polairud bergegas naik ke atas kapal milik Pertamina. Tanpa basa-basi, Bripka Ikhram segera naik ke ruang juru mudi kapal untuk memeriksa arah dan tujuan kapal, beserta muatan nya. Ia segera bertemu dengan Kapten Kapal, dan meminta segera menunujukkan semua surat izinnya. Saat itu memang tidak ditemukan adanya pelanggaran, namun ada sebuah masalah tentang SPB.
ADVERTISEMENT
“Kami memeriksa SPB (Surat Persetujuan Berlayar), dia tadi berangkat dari Mangga Dua tujuan pulau Moti, tapi dia sempat berhenti di Pulau Hiri, nah kita tanyakan SPB dia di Pulau Hiri,” ucap Ikhram usai memeriksa kelengkapan berlayar kapal Pertamina tersebut.
Pulau Hiri terletak di sebelah utara Pelabuhan Mangga Dua, sementara kapal seharusnya bisa langsung bergerak ke Selatan, menuju Pulau Moti, yang berada 37 kilometer sebelah selatan Pelabuhan Mangga Dua. Usai pemeriksaan soal surat, Pasukan Polairud kembali melanjutkan Patroli di sekitar Pulau Matiara.
Setelah perjelanan panjang, akhirnya tim patroli memutuskan singgah di Sofifi, Pulau Halmahera untuk mengisi bahan bakar. Di Sofifi, petugas berbincang dengan salah satu anggota patroli, Bripka Wawan. Ia bercerita tentang prosedur pengejaran kapal apabila tidak berhenti setelah tanda dibunyikan.
ADVERTISEMENT
“Banyak mas, sering terjadi, mereka tidak mau berhenti. Akhirnya ya kita kejar, jika tidak berhenti, kita buru. Masih tidak berhenti, kita lepaskan tembakan mengarah ke kapal, namun tidak ke kapalnya, hanya di airnya. Masih tidak berhenti, kami tembaki kapalnya, bukan mengarah ke orangnya,” cerita Wawan yang sejak pertama lulus dari sekolah Polisi ditempatkan di Polairud.
Namun, jarang Polairud melepaskan tembakan hingga ke Kapal. Satu yang ia kenang, patroli di perbatasan dengan Filipina, sebuah kapal kabur dan sempat terjadi kontak tembak. Akhirnya, kapten kapal tersebut tewas tertembak.
Wawan juga dikenal sebagai pengajar Ngaji di Sofifi. Sembari bersandar, Wawan menyempatkan diri mengajar Ngaji bagi anak-anak di Sofifi. Sementara anggota yang lain kembali melanjutkan beristirahat di Mako Polairud.
ADVERTISEMENT
Waktu mulai menunjukkan pukul 17.30 WIT, pengisian bahan bakar telah usai. Para anggota Polairud kembali ke kapal masing-masing untuk kembali ke Pelabuhan Mangga Dua. Bripka Wawan tidak ikut kembali, pasalnya, ia bertempat tinggal di Asrama Polairud Sofifi.
Patroli Laut Polairud Polda Maluku Utara (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Patroli Laut Polairud Polda Maluku Utara (Foto: Andreas Ricky Febrian/kumparan)
Saat Pulang, pemandangan elok kembali tersaji. Matahari senja perlahan tenggelam dari balik gugus kepulauan Tidore. Maka, tampilah sebuah siluet pulau Tidore yang megah itu. Sinar jingga matahari tenggelam terpantul di permukaan perairan maluku utara, alhasil, warna emas muncul mengiring perjalananan kami.
Momen ini digunakan bagi beberapa anggota Polairud untuk menikmati suasana, sekadar berfoto atau merebahkan diri di moncong kapal. Tepat pukul 19.20 WIT, tim patroli telah kembali ke pelabuhan Mangga Dua. Kapal patroli kembali ditambatkan.
ADVERTISEMENT
“Terimakasih telah menemani kami, boleh kita berfoto bersama?” ucap Bripka Ikhram sembari mengajak anggota untuk berfoto bersama tim media.
Patroli laut telah usai. Polairud kembali ke peraduan masing-masing. Patroli yang kami lakukan merupakan sebagian kecil dari perairan Maluku Utara yang berratus ribu kilometer luasnya.